Gianyar (Metrobali.com)-
Jumlah penderita HIV/AIDS dari tahun ke tahun menunjukkan trend peningkatan. Tahun 2010 di Kabupaten Gianyar ditemukan 181 kasus dengan 23 kematian, tahun 2011 meningkat menjadi 405 kasus dengan 30 kematian, dan hingga April 2012 tercatat penderita HIV/AIDS sebanyak 454 orang. 
Melihat tingginya kasus HIV/AIDS yang bukan hanya berkaitan dengan masalah kesehatan dari penyakit menular, namun juga berkaitan dengan psikososial, maka perlu dilakukan upaya pencegahan secara primer, sekunder, dan tersier. Salah satu upaya tersebut adalah deteksi dini untuk mengetahui status seseorang sudah terinfeksi HIV atau belum melalui konseling dan test darah secara sukarela bukan dipaksa apalagi diwajibkan. Hal tersebut terungkap dalam acara peresmian klinik Voluntary Counseling Test (VCT) “Layanan Cinta Kasih” di UPT Kesmas Sukawati I, Senin (7/1). 
Dengan diresmikannya klinik VCT di Kesmas Sukawati I ini maka, di Kabupaten Gianyar ada 4 klinik VCT yaitu di RSU Sanjiwani, UPT Kesmas Ubud II, dan ketiga di UPT Kesmas Tegallalang I yang peresmiannya dilakukan pada hari yang sama dengan peresmian klinik VCT di UPT Kesmas Sukawati I. Masing-masing klinik VCT didukung oleh sumber daya yang sudah dilatih dan sarana dan prasarana yang sudah dialokasikan oleh KPA.
Kepala UPT Kesmas Sukawati I, Ni Ketut Sutiarini menyampaikan bahwa VCT perlu dilakukan karena merupakan pintu masuk untuk menuju ke seluruh layanan HIV/AIDS, dapat memberikan keuntungan bagi klien dengan hasil tes positif maupun negatif dengan fokus pemberian dukungan terapi dan dapat membantu mengurangi stigma masyarakat. “Serta dapat memudahkan akses ke berbagai layanan kesehatan maupun layanan psikososial yang dibutuhkan klien,” ujar Sutiarini.
Klinik VCT di UPT Kesmas Tegallalang I dan UPT Kesmas Sukawati I pada Senin (7/1) tersebut diresmikan oleh Wakil Bupati Gianyar Dewa Made Sutanaya selaku ketua komisi penanggulangan AIDS Kabupaten Gianyar dan dihadiri oleh kepala dinas kesehatan Kabupaten Gianyar, Camat dan jajaran Muspika, kepala desa, dan prebekel masing-masing. 
Dewa Made Sutanaya mengucapkan terima kasih atas kerjasama semua pihak dalam sosialisasi yang dilakukan pemerintah melalui KPA dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Diharapkan dengan adanya klinik VCT ini dapat mengoptimalkan upaya pencegahan penularan HIV/AIDS dan pihaknya memohon bantuan kepada para kepala desa dan prebekel yang hadir untuk ikut mensosialisasikan keberadaan klinik ini sehingga masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas yang sudah ada. “Diharapkan kesadaran masyarakat yang merasa dirinya beresiko terkena HIV/AIDS untuk datang ke klinik VCT untuk melakukan test HIV/AIDS,” harap Sutanaya.ADI-MB