Foto: Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara (Amerta) dalam debat terbuka, Sabtu (28/11/2020).

Denpasar (Metrobali.com)-

Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara (Amerta) kembali menegaskan saat terpilih di Pilwali Kota Denpasar nantinya Amerta siap mundur jika dalam dua tahun kepemimpinannya belum bisa merealisasikan dan membuktikan janji-janji kampanye, progam kerja unggulannya.

Hal ini ditegaskan Paslon Amerta saat menyampaikan closing statement (penyataan penutup) pada debat terbuka Antara Pasangan Calon Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Denpasar Tahun 2020 yang berlangsung Sabtu (28/11/2020) dan disiarkan secara live (langsung) di Bali TV dan kanal YouTube KPU Kota Denpasar.

“Kami tetap punya komitmen bahwa apabila apa yang kami katakan berdua dalam visi misi kami jika dalam satu dua tahun tidak tercapai progam kami, kami Siap Mundur,” tegas Amerta.

Komitmen siap mundur ini membuktikan keseriusan Paslon nomor urut 2 yang diusung Partai Golkar, Partai Demokrat dan Partai NasDem ini untuk benar-benar serius menghadirkan perubahan dan pembaharuan di kota Denpasar Denpasar melalui visi misi serta program kerja unggulannya.

Visi Paslon Amerta yakni “Membangun Denpasar yang Berseri (Bersih, Sejahtera dan Indah) Berlandaskan Falsafah Tri Hita Karana.

Visi ini ditunjang dua misi utama. Pertama , mewujudkan masyarakat Denpasar yang berbudaya, adil, inovatif dan sejahtera. Kedua, mewujudkan Denpasar sebagai salah satu Smart City berdaya saing di Indonesia.

Dalam debat terbuka ini Amerta juga kembali menyampaikan dan menegaskan progam-program unggulannya untuk membantu meringankan beban masyarakat.

Diantaranya Amerta memprogramkan memberikan santunan kelahiran sebesar Rp 1 juta bagi warga Denpasar, hingga satuan kematian sebesar Rp 5 juta.

Tidak hanya memprogramkan santunan kelahiran dan kematian, Amerta juga akan memberikan insentif kepada pengurus PKK sebesar Rp 5 per tahun, insentif kepada pengurus Banjar sebesar Rp 30 juta per tahun hingga memberikan bantuan kepada STT (Sekaa Teruna Teruni) di tiap banjar sebesar Rp 25 juta per tahun.

Selanjutnya Amerta memprogramkan pendidikan dan kesehatan gratis untuk pekerja non formal. Lalu menyempurnakan program smart city yang ada sebagai pusat data guna menciptakan data yang transparan serta akuntabel.

Amerta juga akan mensinergikan pasar modern dengan pasar tradisional. Tidak hanya itu, Amerta juga meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas 24 jam dan rawat inap. (ian)