Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi III DPRD Bali menyatakan dalam inspeksi mendadak pada tiga proyek di Bali yaitu jalan tol, jalan bawah tanah dan perluasan Bandara Ngurah Rai disimpulkan perlu dilakukan beberapa evaluasi .

“Pembangunan ketiga mega proyek tersebut sudah berjalan sesuai dengan jadwal dan berjalan dengan baik, namun ada beberapa yang perlu di evaluasi, antara lain pemasangan rambu-rambu lalu lintas, lampu penerangan jalan di jalan tol yang menghubungkan Benoa-Nusa Dua,” kata Ketua Komisi III DPRD Bali Gusti Made Suryanta Putra di Denpasar, Jumat (17/5).

Selain anggota Komisi III DPRD Bali juga hadir dalam sidak tersebut adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi Bali.

“Beberapa hal yang mesti dibenahi sebelum jalan tol Benoa-Bandara Ngurah Rai-Nusa Dua resmi beroperasi awal Juli 2013 perlu proyek tersebut disempurnakan, seperti pemasangan rambu-rambu lalu lintas, pengaspalan yang masih tidak rata dan tiang lampu penerang jalan (LPJ) tol yang kurang bagus ornamennya,” katanya.

Untuk itu, kata dia, pimpinan proyek agar segera menindak lanjuti masukan dewan demi perbaikan jalan tol pertama di Pulau Dewata tersebut.

Menurut Suryanta Putra, tiang LPJ ornamennya harus diubah karena kurang menarik dilihat. Pihak penyelenggara proyek tersebut diminta melakukan perubahan.

“Contoh seperti LPJ di jalan bawah tanah simpang Dewa Ruci yang lebih indah dilihat,” kata politikus asal Tabanan.

Selain itu, kata dia, ke depan agar jalan tol tidak terlihat gersang, sepanjang pinggir jalan tol ini mesti ada pot yang diisi tanaman atau dibuat tanaman gantung.

“Kami juga berharap ada pengecatan seperti bata merah di dinding jalan tol tersebut dan di bawahnya dicat hitam atau abu-abu,” kata politikus PDIP itu.

Ia mengharapkan sebelum jalan tol itu dibuka secara umum pada bulan Juli 2013, pihaknya meminta pihak pengelola harus melakukan uji coba.

“Jalan aspal harus sudah rata tidak seperti saat ini, selain itu lobang-lobang air juga harus sudah berfungsi, karena tol ini merupakan tol internasional sehingga jalan tol tersebut bisa memberikan kenyamanan pengendara,” katanya.

Sementara Pimpinan Proyek Jasa Marga Tol Bali Bambang Eko akan segera merespon masukan dari anggota DPRD.

“Untuk melakukan perindangan di kawasan tol ini, kami sudah bekerja sama dengan pihak Universitas Udayana menanam pohon bakau selama 45 tahun,” katanya.

Ia juga mengharapkan masukan lain terkait jalan ton yang hampir 90 persen ada di atas laut itu.

“Kami berharap jika cuacanya mendukung Juli mendatang jalan tol ini sudah bisa dioperasikan, sehingga kami harapkan bisa memecah kemacetan khususnya di Bali bagian selatan,” katanya. INT-MB