Denpasar (Metrobali.com)-

Penutupan Sidang Paripurna masa persidangan III Tahun 2013yang mengagendakan pemandangan umum Fraksi-fraksi DPRD Kota Denpasar, Rabu (4/12) kemarin, dipimpin Ketua DPRD Kota Denpasar, Wayan Darsa, didampingi Wakil Ketua Wayan Mariana Wandira, dan Komang Swastika menerima sekaligus menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Anggaran Belanja daerah Kota Denpasar Tahun Anggaran 2014.

Selain mengesahkan RAPBD 2014 menjadi perda APBD, juga disahkan dua Ranperda, terkait restribusi izin mempekerjakan tenaga kerja asing (IMTA), dan Ranperda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Fraksi Gabungan dapat menerima dan menyetujui menjadi Perda sehingga dapat ditetapkan dan disahkan menjadi Peraturan Daerah.  Sidang yang berlangsung di Gedung DPRD Denpasar ini, juga dihadiri Walikota, I.B Rai Dharmawijaya Mantra, Wakil Walikota IGN Jaya Negara, Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara, dan Pimpinan SKPD Pemkot Denpasar.

Padangan umum pertama yang disampaikan, H.Mudjiono dari Fraksi Gabungan,  mengatakan, penyusunan APBD 2014 merupakan penyusunan APBD terbaik selama menjadi anggota DPRD Kota Denpasar. Dalam RAPBD 2014 pos belanja tidak langsung Rp 726,9 milyar lebih atau 47 persen, dan pos belanja langsung Rp 813,4 milyar lebih atau 53 persen. Melihat postur APBD seperti ini, patut dibanggakan karena Pemerintah Kota Denpasar lebih mengutamakan kepentigan masyarakat daripada kepentingan operasional pemerintah. Mujiono mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi diyakini mampu mencapai 6,43. Setelah mencermati RAPBD 2014, dan dua Ranperda terkait restribusi izin mempekerjakan tenaga kerja asing, dan Ranperda Kawasan Tanpa Rokok, Fraksi Gabungan dapat menerima dan menyetujui menjadi Perda. Selain itu, Fraski Gabungan juga mengajak semua pihak menjiwai dan mensukseskan konsep Denpasar Kotaku Rumahku, serta mengharapkan masyarakat menguatkan karakter kepribadian yang peduli terhadap keindahan dan kenyamanan kota dimulai dari lingkungan pribadi, keluarga dan masyarakat.

Pemandangan umum Fraksi Partai Golkar sebagai pembicara kedua yang disampikan Putu Oka Mahendra, mengatakan RAPBD 2014 secara umum dapat diapresiasi dan berharap dalam mekanisme yang masih tersisa dapat disempurnakan, terutama hal-hal yang tidak urgen agar ditunda, serta memprioritaskan yang lebih urgen, dan berpihak kepada masyarakat.

Sikap ini ditegaskan khusus untuk RAPBD 2014, Fraksi Golkar mengaku, abstein sambil menunggu perbaikan-perbaikan yang telah dikoreksi. Fraksi partai berlambang pohon beringin ini menyetujui dua Ranperda menjadi Perda.

Sementara Fraksi PDI Perjuangan pemandanagan umumnya dibacakan,  I Ketut Suteja Kumara mengapresiasi prestasi yang telah diraih Pemkot Denpasar, yakni penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK, juara I pukesmas berprestasi tingkat nasional, dan penghargaan Citra Bhakti Abdi Negara, serta prestasi lainnya.

Menyimak dari perubahan anggaran yang direncanakan, kata Suteja Kumara,  prosentase anggaran belanja langsung lebih besar dari belanja tidak langsung, yang menggambarkan perhatian Pemerintah Kota Denpasar sangat serius kepada kepentingan masyarakat yang lebih luas.

Sementara pemandangan umum dan pendapat akhir Fraksi Indonesia Raya (FIR) yang dibacakan, I Ketut Resmiyasa, mengungkapkan, APBD Kota Denpasar Tahun 2014 telah dirancang ideal dengan lebih banyak mengutamakan kepentingan masyarakat. Bahkan, dia mengapresiasi peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) yang cukup signifikan.

Keempat Fraksi sepakat bahwa motto Denpasar Kotaku Rumahku agar terus disosialisasikan kepada masyarakat guna menggugah kesadarannya untuk benar-benar menjadikan Kota Denpasar sebagai rumah mereka. Dengan demikian, mereka memiliki tanggung jawab penuh terhadap semua proses pembangunan, termasuk mengambil peran aktif untuk berpartisipasi dalam mewujudkan Denpasar kreatif berwawasan budaya dalam keseimbangan menuju keharmonisan.

Waikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, mengatakan, ketetapan dan keputusan yang menjadi kesepakan hari ini tentunya sudah didahului dengan proses dan tahapan-tahapan pembahasan. Kebersamaan ini perlu secara terus menerus ditumbuhkembangkan karena menyadari dalam penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan di masa akan datang lebih berat.

Di sisi lain, ucap Rai Mantra, tuntutan masyarakat diberbagai bidang kehidupan baik ekonomi, sosial budaya, maupun ketertiban dan keamanan semakin tinggi. Permasalahan di Kota Denpasar sangat kompleks, masyarakat heterogen, dinamis yang kesemuanya perlu dikelola dengan baik. Serta terobosan – terobosan yang bersifat kreatif perlu terus dilakukan untuk menjawab dinamika perkembangan yang terjadi dimasyarakat.

Rai Mantra menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua anggota Dewan yang telah secara penuh kesadaran berpikir untuk kepentingan masyarakat. sehingga pembahasan RAPBD ini dapat berlangsung dengan baik, dan tentu masyarakat akan menyambut gembira atas semua hasil yang telah kita lakukan bersama. PUR-MB