Pimpinan DPRD jembrana sidak di parkir manuver

Jembrana (Metrobali.com)-

Belum tergarap secara maksimal, terminal Manuver Gilimanuk (parkir kendaraan sebelum masuk Pelabuhan) menjadi sorotan dewan. Sementara semua kendaraan roda empat diharuskan masuk ke aset milik Pemkab Jembrana dan membayar retribusi, namun minim pelayanan.

Ketua DPRD Jembrana  I Ketut Sugiasa sangat menyayangkan aset tanah Pemkab Jembrana itu belum tertata dengan baik. Sementara Pemkab Jembrana melalui perusahaan umum daerah (Perusda) tetap menarik restribusi, meski dalam kondisi minim pelayanan. Areal nampak kumuh lantaran disisi barat berjejer bedeng-bedeng warung berjualan. “Kita tidak melarang orang berjualan, tapi parkir manuver ini mestinya ditata, sehingga bisa lebih rapi, tidak kumuh seperti ini” ujar Sugiasa bersama Wakil Ketua DPRD I Kade Darma Susila, Jumat (4/12) kemarin.

Menurutnya jika tetap dibiarkan kumuh, pengendara hanya akan numpang lewat saja, tanpa mau berhenti untuk beristirahat, meski sudah membayar restribusi. “Kalau begini, pedagang juga rugi, karena tidak ada yang mau berhenti. Lalu mana pelayanannya bagi yang sudah membayar restribusi” imbuhnya.

Pihaknya tidak ingin pengalaman tahun-tahun sebelumnya terulang kembali. Dimana hanya karena kurang pelayanan, pungutan restribusi akhirnya digugurkan oleh pusat.  “Setidaknya ada dua retribusi yang dihapus, yakni di depan Pos KTP dan di Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan” ujarnya.

Desakan supaya segera ditata juga disampaikan Wakil DPRD Jembrana Kade Darma Susila. Menurutnya penataan juga dilakukan terhadap toko-toko, warung dan kamar mandi disekitar parkir manuver sehingga tidak kumuh. “Kalau ditata saya yakin banyak yang mampir. Apalagi aset pemkab Jembrana ini menghadap ke Selat Bali” tandasnya.

Dari informasi, pengemudi jarang mengambil karcis restribusi. Mereka memilih langsung jalan setelah membayar restribusi, meski uang dibayarkan lebih. Kelebihan dari uang retribusi karcis itu oleh petugas dikumpulkan dan disesuaikan dengan karcis. Perhari rata-rata retribusi dari parkir manuver ini bisa mencapai Rp.5 juta. Jumlah itu bisa naik ketika arus keluar Bali padat seperti pada saat akhir pekan, menjelang hari libur dan arus mudik. MT-MB