Buleleng, (Metrobali.com)-

DPRD Kabupaten Buleleng berusaha memfasilitasi keluhan masyarakat, khususnya terkait dengan keberadaan Pasar Banyuasri, Singaraja. Seperti yang dilakukan terhadap pengaduan pemilik toko di areal Pasar Banyuasri., Singaraja, terhadap keberatan kenaikan retribusi pasar sekitar 700 persen.

Terhadap hal ini, DPRD Kabupaten Buleleng pada Jumat, (4/6/2021) menggelar rapat dengan manghadirkan instansi terkait dan juga dari perwakilan pemilik toko Pasar Banyuasri di Ruang Rapat Gabungan Komisi, DPRD Kabupaten Buleleng.

Pada kesempatan tersebut, salah satu perwakilan pemilik toko yakni Sugeng secara tegas menyampaikan keberatannya atas kenaikan retribusi hingga mencapai 700 persen. Selain kenaikan retribusi, para pedagang juga mengeluhkan mengenai jalur keluar masuk dari pengunjung dengan pola satu pintu. Menurutnya, jalur satu pintu ini dapat mematikan pedagang yang tidak berada di jalur tersebut.

“Kami mengharapkan, agar pejabat yang berwenang dalam hal ini bisa mengeluarkan kebijakan untuk menurunkan tarif retribusi yang kenaikannya sangat signifikan mencapai 700 persen. Kenaikannya ini, menjadi beban berat bagi para pedagang maupun pembeli ditengah perekonomian yang sangat sulit dipandemi covid-19.” tandasnya.

Lantas seperti apa tanggapan Dirut PD. Pasar Arga Nayottama Kabupaten Buleleng terhadap keluhan para pedagang ini?

Dirut PD. Pasar Arga Nayottama, Agus Yudiarsana berdalih bahwa terkait dengan kenaikan retribusi, hal itu merupakan hasil dari kajian appraisal yang dilakukan sebelum Pasar Banyuasri dibuka.

“Sejatinya, nilai yang ditagihkan saat ini jauh lebih kecil, bila dibandingkan dengan apa yang disarankan oleh tim appraisal.” ungkapnya.

“Kenaikan ini juga berdasarkan pada biaya operasional pasar yang sangat tinggi, baik itu untuk perawatan bangunan dan peralatan maupun hal lainnya.” pungkas Agus Yudiarsana yang dua kali periode sempat menjadi anggota DPRD Buleleng ini.

Sementara itu, pimpinan rapat yakni Wakil Ketua II DPRD Buleleng Gede Suradnya menyampaikan bahwa pihak Komisi III DPRD Buleleng yang membidangi hal ini, akan melakukan peninjauan langsung ke Pasar Banyuasri, guna melakukan monitoring evaluasi. Artinya agar bisa melihat secara langsung kondisi yang terjadi di Pasar Banyuasri.

“Kami didewan, berharap agar bagaimana nantinya bisa menemukan win-win solution untuk menyikapi permasalahan yang ada di Pasar Banyuasri. Selain itu juga, kami berharap, agar para pemilik toko diberikan keringanan untuk retribusi ini. Mengingat di masa pandemic seperti sekarang, sudah barang tentu penghasilan mereka sangat berkurang.” tandas Gede Suradnya mantan Perbekel Desa Anturqn ini. GS