Laki Paruh Baya Bantai Wanita Hingga Tewas

 

Karangasem (Metrobali.com) –

Hanya karena dendam yang tak tertahankan, seorang warga I Wayan Cerita,(53) asal banjar Lebu Gede,Desa Lokasari,Kecamatan Sidemen,Karangasem tega membantai istri dari sepupunya sendiri, yakni Ni Nengah Kariasih (37) tak jauh dari rumah korban. Korban tewas bersimbah darah di jalan raya menuju banjar Lebu Anyar,dengan beberapa luka sabetan parang dan usus terburai.

Informasi yang dihimpun,Jumat (10/10/2014), jasad korban pertama kali ditemukan oleh seorang siswa SMPN 2 Sidemen, atas nama I Gede Arnawa alias Landep sekitar pukul 06.30 wita. Temuan jasad ibu dari dua orang anak ini lantas di laporkan kepada suami korban, I Ketut Sumarta,(41). Korban ditanyatakan tewas ditempat dengan beberapa luka sabetan dari parang, yakni leher,perut bagian kiri hingga ususnya terburai,dada bagian kiri,serta tiga luka pada punggung korban.

Menurut keterangan warga setempat, I Wayan Nedeng yang juga kakak ipar korban mengatakan, memang antara korban dan pelaku sejak sekitar tiga tahun lalu sudah mulai ada riak-riak kecil permusuhan. Permusuhan berawal dari kematian dari istri pelaku, Ni Wayan Rinti yang meninggal secara mendadak. Sejak kematian istrinya itulah, pelaku lebih sering mengurung diri dan tidak pernah bergaul layaknya warga lainya. bahkan, dalam kesehariannya, pelaku juga tidak banyak bicara dengan warga. “Sejak kematian istrinya itu, dia menjadi berubah, bahkan keponakannya sendiri menikah dia tidak datang menengok,” ujarnya di tempat kejadian.

Sebelumnya, I Wayan Nedeng yang juga Perbekel Lokasari, mengatakan, tidak pernah sampai cekcok. Pun diceritakan, korban biasanya diantar oleh salah seorang anaknya jika ke pasar. Namun pagi itu, korban berjalan sendirian. “Biasanya diantar anaknya yang masih SMA,tadi pagi tumben sendirian,” ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Karangasem AKP Dewa Anom Danuwijaya yang langsung terjun ke lokasi mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara detail penyebab pelaku membunuh korban. Namun dari informasi yang didapat, pelaku membunuh diduga karena dendam pribadi. “Masih didalami apakah pelaku sudah merencanakannya terlebih dahulu, namun biasa saja pelaku kebetulan mau menyabit membawa parang,” ujarnya.

Sementara itu, jasad korban yang tergeletak di tengah jalan kontan menjadi tontotan masyaraka. Jasad korban pun hanya ditutupi kain sebelum akhirnya di bawa ke RSUP Sanglah untuk dilakukan otopsi. Sementara pelaku sendiri menyerahkan diri dengan berjalan kaki yang jauhnya mencapai puluhan kilo menuju Polsek Sidemen. BA-MB