Jakarta, (Metrobali.com) –

PT Bank DBS Indonesia meluncurkan program Penasehat Modal Kerja atau “Working Capital Advisory”, yaitu program konsultasi perbankan pertama di dunia untuk membantu korporasi dan Usaha Kecil Menengah mengurangi biaya jasa perbankan.

“Dalam program ini, DBS membantu nasabah untuk membebaskan arus kas yang terperangkap dalam siklus modal kerja, berdasarkan masukan-masukan dari kami,” kata Kepala Manajemen Kas Bank DBS Indonesia Iwan Rusli di Jakarta, Selasa.

Iwan mengatakan, arus pemasokan barang dan rantai distribusi adalah permasalahan yang kompleks dalam beberapa dekade terakhir dan terus memangkas modal kerja perusahaan.

Permasalahan tersebut dialami baik oleh perusahaan multinasional berskala besar, maupun UKM milik keluarga, di mana pengaturan modal kerja yang efektif dinilai memberikan keunggulan kompetitif yang sangat kuat.

“Program ini membantu perusahaan menganalisis rantai pemasokan barang dan keuangan, sehingga mampu mengurangi biaya jasa perbankan secara keseluruhan dengan signifikan,” ujar Iwan.

Dalam program ini, Iwan menjelaskan, DBS mengembangkan sebuah alat bantu untuk memberikan analisis perbandingan usaha (benchmarking) dengan industri, serta memberikan diagnosa kepada perusahaan.

“Nasabah korporasi maupun UKM bisa mengidentifikasi dana yang terperangkap dan membuat arus dana (cash flow) lebih lancar secara signifikan. Pada akhirnya laba usaha nasabah bisa meningkat makin kompetitif,” katanya.

Layanan transaksional perbankan di Bank DBS Indonesia menjadi salah satu prioritas terbesar dari bisnis penyaluran kredit sejak 2010 Pada semester I 2014, layanan cash management dan trade finance telah memberikan kontribusi 33 persen dari total pendapatan Bank DBS Indonesia.

(Ant) –