Buleleng, (Metrobali.com)

Selaku Penjabat Bupati Buleleng dirinya terus berkomitmen untuk memperbaiki tatakelola pemerintahan dan layanan publik bagi masyarakat. Sejumlah terobosan dan kebijakan dibuat untuk mewujudkan hal tersebut. Komitmen tersebut kembali disampaikan Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana pada acara Diskusi bersama Komunitas Jurnalis Buleleng (KJB) di Wantilan Puri Sasana Budaya Singaraja, Minggu, (30/7).

Dalam diskusi KJB bertemakan “Catatan Kritis Jelang Finish Pj. Bupati Buleleng” yang didampingi Ketua DPRD Gede Supriatna dan Akademisi dari Universitas Maha Saraswati Denpasar Lanang Perbawa, Pj. Lihadnyana mengatakan sejak dirinya dilantik tanggal 27 Agustus 2022 lalu hal yang pertama dibenahi adalah tatakelola pemerintahan dan memperbaiki layanan publik.

“Tugas pokok fungsi dari pemerintah hanya 2, mewujudkan tatakelola pemerintahan dan layanan publik, karena jika tata kelola tidak bagus pasti akan mempengaruhi pelayanan publik. Ini yang saya tekankan.” ujarnya.

Lebih lanjut Pj. asal Desa Kekeran Busungbiu itu menyampaikan tatakelola dimulai dari perencanaan, validasi anggaran, mengurus sumber daya manusia by system.”Astungkara selama saya disini dapat menyalip kabupaten lain untuk Meritokrasi pegawai, ini hasil jika manajemen talenta kita mantap. Maknanya dalam penempatan pegawai memiliki kompetensi, kualifikasi, profesional, integritas yang baik berujung pada baiknya layanan publik,” jelasnya.

Lebih jauh, Pj. Bupati yang sekaligus Kepala BKPSDM Provinsi Bali ini menyampaikan aspek tatakelola keuangan mendorong elektronifikasi dan pengendalian inflasi.”Percepatan TP2DD kita mendapat kabupaten terbaik nomor 1 Jawa Bali yang akan mendapat DID dan Buleleng sebagai barometer pengukuran inflasi sehingga Buleleng mendapat DID juga sebesar 11,4 miliar dari pusat, ” jelasnya.

Selain itu, pihaknya mengakui telah memperbaiki data kemiskinan ektrem dan data BPJS. Hasilnya efisiensi anggaran dari iuran BPJS tiap tahunnya dapat dihemat, kemiskinan ektrem turun dulunya belasan ribu orang sekarang hanya 349 orang dan dibantu dengan berbagai program bantuan agar nantinya bisa meningkat kesejateraannya.

Atas sejumlah prestasi yang diraih oleh Pj. Bupati Buleleng tentunya ada catatan yang diperbaiki dan dikritisi yang merupakan tujuan dari diskusi kali ini, ada yang dari mantan pejabat, tokoh adat, tokoh masyarakat dan LSM serta Forkomdeslu yang hadir dalam diskusi KJB ini.

Akan tetapi Pj. Lihadnya sangat berharap adanya masukan, kritik yang sifatnya membangun demi kebaikan Buleleng.” Saya orang Buleleng saya orang birokrat tentunya saya akan all out untuk memajukan Buleleng.

Dirinya berharap diskusi KJB ini sering dilakukan untuk menampung aspirasi, masukan ataupun kritik ini sebagai bahan evaluasi atas kinerja yang dilakukan seluruh jajarannya. (RED-MB)