toni soetirto

Jakarta (Metrobali.com)-

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus mendorong transaksi e-channel dan e-banking untuk mendukung pertumbuhan bisnis perbankan, khususnya dalam peningkatan pendapatan jasa (fee based income).

“Kinerja bisnis BRI melalui pertumbuhan fee based income pada 2014 mencapai Rp6,1 triliun yang jika dibandingkan dengan 2013 sebesar Rp4,9 Triliun telah meningkat sebesar 24,9 persen,” kata Direktur Bisnis Konsumer BRI Toni Soetirto saat jumpa pers di Jakarta, Senin (26/1).

Pertumbuhan fee based income tersebut, lanjut Toni, didukung oleh pertumbuhan signifikan dari fee based income yang berasal dari transaksi e-banking, yang tercatat meningkat 71,5 persen dari tahun sebelumnya.

Menurut Toni, potensi pengembangan bisnis e-banking masih sangat luas,mengingat saat ini Bank BRI terus memberikan edukasi tentang Mobile Banking dan Internet Banking kepada nasabah yang umumnya menggunakan transaksi tunai. Hal itu juga menunjukkan bahwa BRI mendukung terciptanya cash less society.

“Dengan infrastruktur teknologi informasi yang handal serta didukung dengan jumlah nasabah yang besar, maka kami mendukung terciptanya finansial inclusion dalam perekonomian Indonesia, sekaligus sebagai bank yang sangat siap menjadi bank terbesar di Indonesia,” ujar Toni.

Dalam kurun waktu Desember 2013 sampai dengan Desember 2014, BRI telah menambah sedikitnya 594 unit kerja konvensional, baik itu dalam bentuk Kantor Wilayah, Kantor Cabang, hingga Teras BRI keliling.

Per Desember 2014 ini, BRI memiliki 10.396 jaringan kerja konvensional, yang terdiri dari 8.360 jaringan mikro, termasuk Teras BRI dan Teras BRI Keliling, 971 Kantor Kas, 584 KCP, 461 Kantor Cabang, serta 19 Kantor Wilayah yang kesemuanya terhubung real time online.

Sementara itu, peningkatan jumlah jaringan e channel didominasi oleh pertambahan Electronic Data Capture (EDC), yang bertambah sebesar 45.268 menjadi 131.204 unit, serta Automatic Teller Machine (ATM), yang bertambah sebesar 2.500 menjadi 20.792 unit.AN-MB