Keterangan foto: Kepala BPOM Provinsi Bali, IGA Adhi Aryapatni/MB

Karangasem (metrobali.com) –

Badan Pengawasan Obat dan Makanan(BPOM) Provinsi Bali, Senin (27/5) lalu melakukan sidak Takjil,  ke Senggol Amlapura. Sebanyak 24 sampel, jajanan dan lauk, diambil, dan dites, di laboratorium keliling.

Kepala BPOM Provinsi Bali Adhi Aryapatni mengungkapkan, hal ini dilakukan, untuk mengetahui apakah jajanan yang dijual mengandung bahan berbahaya atau tidak, seperti boraks, formalin dan Rodamin B. “Menu takjil atau buka puasa, harus di pastikan bebas dari kandungan berbahaya, yang mana kita tahu, dapat merusak kesehatan,” tutur Adhi.

Setelah di melalui uji tes, 24 sampel yang diambil nihil kandungan berbahaya. “Ya, berarti dinas terkait sudah berhasil membina para pedagang, Senggol Amlapura bersih dari penggunaan zat berbahaya,” pungkasnya.

Lebih lanjut, dalam kesempatan ini, Adhi juga melakukan himbauan kepada pedagang, agar jangan lagi menggunakan pewarna yang mengandung rodamin b. Khususnya di Bali Banyak di gunakan dalam sarana upakara, seperti jajan rengginang, dan jajan dalam sarana Banten Suci. “Pewarna yang berbentuk bubuk kotak, dijual murah, itu Rodamin B,sangat berbahaya,” ungkap Adhi.

Ia mengungkapkan kendati, masyarakat berdalih bahwa jajan upakara tidak akan dikonsumsi. Namun bila dikonsumsi oleh ternak, daging ternak tersebut akan berbahaya. “Rodamin B tidak dapat di proses oleh tubuh, misalnya di kasi ayam, daging ayam akan mengandung rodamin b,” tutup Adhi.

Pewarta: Made Yunda
Editor: Hana Sutiawati