Washington (Metrobali.com)-

Mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, Selasa, dalam sebuah wawancara mengatakan jika terungkapnya aksi mematai-matai para pemimpin dunia oleh Badan Keamanan Nasional telah mencoreng citra Amerika dan memperkuat keperluan untuk melakukan reformasi.

“Saya pikir harus ada aturan yang sangat eksplisit tentang tindakan menguping percakapan dari para pemimpin dunia,” kata Clinton pada acara “Amerika with Jorge Ramos” yang ditayangkan jaringan Fusion.

Pemerintahan Presiden Barack Obama saat ini telah berada di bawah kecaman tahun ini setelah mantan analis Badan Keamanan Nasional membocorkan dokumen yang menunjukkan aksi mematai-matai yang dilakukan oleh Amerika Serikat, yang dilaporkan juga menjangkau para pemimpin dunia seperti di kalangan sekutunya Meksiko, Brasil dan Jerman.

Clinton mengatakan bahwa selama periode kepemimpinannya pada 1993-2001, ia sangat menahan diri terkait upaya pengumpulan informasi intelijen dari pada pemimpin dengan cara itu.

“Yah, itu tergantung pada siapa mereka,” kata Clinton, yang sebagaimana Obama adalah seorang politisi Partai Demokrat .

“Jika kita pikir mereka terlibat dalam tindakan bermusuhan terhadap Amerika Serikat … kemudian (lembaga Amerika) mungkin melakukannya. Tapi – saya tidak yakin – kami tidak memiliki kemampuan untuk melakukan banyak hal seperti yang yang dilakukan saat ini. ” Selama beberapa bulan terakhir anggota parlemen Amerika Serikat memperdebatkan manfaat dari operasi yang telah mengakibatkan badan-badan intelijen mengumpulkan sejumlah besar data pribadi, termasuk dari panggilan telepon di Amerika Serikat, dalam upaya untuk menggagalkan serangan teroris .

Clinton menyatakan bahwa proses itu membutuhkan transparansi yang lebih.

“Cara data ditangani, itu tidak jelas apakah hal itu telah memaksimalkan keamanan kami, dan itu sangat jelas bahwa itu mengikis nilai-nilai privasi sejumlah orang,” kata Clinton .

“Jadi saya pikir hal yang paling penting yang dapat kita lakukan sekarang adalah melakukan diskusi publik tentang aturannya.” Pembocoran dokumen itu oleh mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Edward Snowden memiliki “efek merusak”, katanya .

“Dan bukan hanya di Amerika Latin, tetapi di Eropa dan Asia. Sekarang, menarik karena di beberapa negara lain diketahui bahwa pemerintah mereka melakukan hal yang sama, atau bahwa pemerintah lainnya telah memberikan kami izin.” Sejak pengungkapan pertama Snowden diterbitkan pada bulan Juni, anggota parlemen telah memperkenalkan beberapa rancangan Undang-Undang yang ditujukan untuk mengekang pengumpulan data massal Amerika Sserikat.

Obama mengatakan ia cenderung sepakat untuk memperkuat pengawasan kongres, namun reformis bertujuan untuk melangkah lebih jauh, dengan mengakhiri sistem besar yang mengumpulkan metadata pada hampir setiap warga Amerika Serikat.

Edward Snowden saat ini telah memperoleh suaka dari Rusia, suatu sikap yang sempat memicu ketegangan hubungan dua negara.  (Ant/AFP)