Sejumlah warga Desa Baluk, Negara, Jembrana, memprotes bendesa terpilih, Senin

Sejumlah warga Desa Baluk, Negara, Jembrana, memprotes bendesa terpilih, Senin (30/5).

Jembrana (Metrobali.com)-

Sejumlah krama (warga) Desa Baluk, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Sabtu (28/5) malam lalu dan Senin (30/5) pagi berkumpul di rumah seorang warga guna memprotes hasil pemilihan bendesa yang digelar 20 Mei lalu.

Dalam pemilihan bendesa itu Wayan Birka nomor urut 2 menang atas saingannya Ketut Sorden calon bendeda dengan nomor urut 1.

Warga yang jumlahnya sekitar 30 orang itu meminta agar kemenangan bendesa terpilih yakni Wayan Birka dianulir karena tidak sesuai perarem dan tatib.

Warga juga meminta agar inspektorat dan kejaksaan segera turun ke Desa Baluk karena bendesa terpilih juga diduga telah melakukan penyelewengan dana bansos.

“Yang memilih seharusnya kepala keluarga, tapi ada yang diwakilkan istri malah dibiarkan” ujar Nengah Sudirma dibenarkan warga lainnya, Senin (30/5).

Bendesa terpilih juga diduga belum mengembalikan dana bansos angklung Dharma Laksana Baluk sebesar Rp.1,7 juta sehingga pertanggungjawabannya tidak jelas.

“Janjinya dikembalikan sebelum pemilihan bendesa, tapi sampai pemilihan selesai juga belum dikembalikan” imbuh Wayan Suanta, bendahara sekeha angklung.

Bendahara sekeha Santi Dharma Kumala Nengah Wirawan mengatakan pihaknya sempat menjahit pakaian, namun tukang jahit menolaknya karena ongkos pakaian sekee santi belum dibayar.

Tidak hanya itu, bendesa terpilih juga meminjam uang di LPD tanpa jaminan,  padahal aturannya sudah jelas harus ada jaminan.

“Dia itu pengawas LPD, tapi pinjam uang sampai Rp.30 juta tanpa jaminan. Kalau kami dan warga lainnya harus pakai jaminan sertifikat. Ada apa ini” kata Wayan Sutika, dibenarkan warga lainnya.

Bahkan menurutnya, sejak dinyatakan menang sebagai bendesa banyak warga yang mengambil uangnya di LPD.

“Kami sebenarnya sejak awal pencalonan sudah berteriak, tapi tidak ditanggapi oleh panitia” imbuh Komang Gria, diamini Dewa Arta dan Ketut Wintara.

Dengan adanya permasalahan tersebut warga berharap agar Inspektorat, polisi dan kejaksaan segera turun ke Baluk.

“Banyak dugaan penyimpangan, kami semua siap dipanggil untuk membuka kebobrokan ini demi kebaikan desa” ujarnya.

Sementara itu Ketua Panitia Pemilihan Bendesa Baluk, Komang Suprapta dikonfirmasi terpisah mengatakan kalau proses pemilihan bendesa sudah sesuai dengan perarem dan tatib.

Diakuinya ada beberapa yang diwakilkan oleh istrinya, namun sudah mendapat kedepakatan paruman.

Terkait dugaan sejumlah warga bahwa telah melakukan penyelewengan, ia mengaku tidak tahu. MT-MB