20140922_085256

Karangasem (Metrobali.com)-

SMA Parisada Amlapura,Senin (22/9/2014) mendadak heboh. Pasalnya belasan siswa yang hendak masuk kelas tiba-tiba berteriak tak jelas. Kontan siswa-siswa yang rencananya pagi itu akan melaksanakan ulangan tengah semester (UTS)  pun berhamburan.

Pantauan Metrobali.com, tak jelas siapa siswa yang pertama hilang kendali. Secara tiba-tiba, siswa-siswi sudah dalam keadaan tak sadarkan diri,dan merembet ke siswa lainya. Pun saat siswa lainya berusaha memegang siswi yang kesurupan tersebut, siswi yang mengalami kesurupan tetap meronta-ronta. Malah siswa yang mengalami kesurupan semakin banyak,dan meracau tak jelas. Untuk mengantisipasi agar kesurupan tidak meluas, pihak sekolah berupaya mengajak siswa-siswa ke lapangan Tanah Aron,begitu juga dengan siswa yang tak mengalami kesurupan juga diajak kelapangan. Namun tetap saja tidak bisa membendung kesurupan massal ini.

Barulah saat sejumlah penekun  spritual  menenangkan siswa yang mengalami kesurupan kebanyakan perempuan ini. Bahkan,salah satu siswa yang kesurupan Luh Tirtawati dari kelas IPB II, yang diduga dirangsuki penunggu sekolah pun meminta agar tidak sembarangan orang memasuki areal sekolah. Dari ucapan siswi tersebut, terungkap yang merangsuki siswa kebanyakan para penunggu yang tidak terima dengan sikap sekolah membongkar salah satu gedung tanpa adanya upacara sehingga tidak ada tempat para penunggu sekolah.

Sementara,I Gede  Hendra Gunadi,Wakasek  sarana prasarana SMA Parisada yang terlihat sibuk menenangkan siswa yang kesurupan mengaku, para penunggu yang berada diareal sekolah beruebut tempat,karena tempat yang sebelumnya ditinggalinya sedang dibongkar. Pun dikatakan,pihak sekolah akan menggelar upacara mecaru pada besok,selasa (23/9/2014),termasuk membuatkan palinggih didepan sekolah. “Besok kami akan menggelar upacara dan membuatkan palinggih,” ujarnya.

Aksi kesurupan siswa ini,baru berangsur-angsur mereda setelah para siswa yang kerangsukan ini diperciki tirta. BUD-MB