bbb

Denpasar (Metrobali.com)-

Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar, akan menggelar diskusi sastra mengangkat tema “Sastra, etnisitas dan kekerasan struktural terhadap perempuan” pada Selasa (16/6).

“Kekerasan memiliki banyak wajah dan sebutan nama. Kekuasaan berbicara tentang dominasi kelompok superior atas kelompok bawahan,” kata penanggung jawab kegiatan tersebut, Putu Aryastawa, di Denpasar, Minggu (14/6).

Ia mengatakan kekuasaan secara alami cenderung memanfaatkan kekerasan untuk mempertahankan dominasinya. Tanpa praksis kekuatan, dominasi kelompok superior akan terancam.

Oleh sebab itu, kekerasan dan subordinasi tidak dapat dipisahkan. Keduanya hadir di tingkat negara.

Kondisi ini juga dialami masyarakat adat setempat, di tempat umum maupun di dalam rumah, bahkan di alam bawah sadar mereka dan menempatkan mereka sebagai korban.

Dalam novel Isinga, perempuan dan anak-anak adalah korban penindasan oleh budaya patriarki di tingkat masyarakat lokal, dan korban sebuah sistem kekuasaan yang lebih besar dari negara.

Oleh sebab itu, rantai kekerasan harus dipatahkan. Tetapi dimulai dari mana? Roman Isinga karya Dorothea Rosa Herliany memperlihatkan praksis kekuasaan dan budaya kekerasan yang menempatkan perempuan pada titik nol titik atau dianggap tidak ada, bahkan tidak menjadi diri mereka sendiri.

Perempuan Papua misalnya bersama-sama harus didorong untuk mengenali struktur sosial saat ini dan bentuk kekuasaan, sehingga mereka dapat mendefinisikan keberadaan mereka dan menahan siklus kekerasan yang memenjarakan mereka.

Menurut Putu Aryastawa, Isinga adalah novel inspiratif tentang perjuangan untuk mencapai perdamaian dengan menggunakan cara-cara non-kekerasan.

Berangkat dari novel tersebut, Robert B. Baowollo, peneliti konflik etno-religius dan isu-isu multikulturalisme, serta konsultan pendidikan untuk perdamaian akan membahas perihal etnisitas dan kekerasan struktural terhadap perempuan.

Robertus Bala Baowollo, lahir di Flores Timur, NTT, 7 Juni 1957. Ia merupakan lulusan S2 Universitas Hamburg, Jerman (1996) dan juga menamatkan S2 Universitas Gadjah Mada (2005). AN-MB