Denpasar, (Metrobali.com)

Gagal dalam kebijakan fiscal. Dana untuk proyek Pusat Kehudayaan Bali (PKB) di Klungkung untuk pengurugan dan pembebasan tanah sekitar 2.5 T dialokasikan, tetapi anggaran world beach game yang nilainya diperkirakan jauh kecil, tidak ada.

Hal itu dikatakan pengamat kebijakan publik Jro Gde Sudibya, Rabu 5 Juli 2023 menanggapi gagalnya penyelenggaraan world beach game di Bali.

“Padahal event seperti ini sangat penting untuk memperkuat brand Bali. Agaknya Wayan Koster (WK) tidak paham equity brand adalah jantung industri pariwisata.Tidak kompeten sebagai pemimpin, atau gagal paham?,” kata Jro Gde Sudibya.

Menurutnya, gagalnya world beach game digelar di Bali menunjukkan Pemda Bali gagal dalam penentuan skala prioritas anggarannya, anggaran world beach game yang berskala global, dapat memperkuat brand Bali, justru tidak disediakan dananya.

Dikatakan, gagalnya world beach game memberikan penggambaran tidak tajamnya penentuan skala prioritas, dan tidak fokusnya program untuk isu-isu penting.

“Agaknya gubernur terlalu sibuk dan fokus pada proyek mercu suar, seperti: pemugaran Besakih, PKB Klungkung, proyek tol Gilimanuk – Mengwi dan proyek fisik lainnya, yang kelayakan finansialnya dipertanyakan, dan jangka waktu pengembalian dana investasinya yang tidak jelas,” katanya.

Jro Gde Sudibya menambahka akibatnya proyek-proyek urgen untuk kepentingan rakyat seperti: penanggulanan kemiskinan, peningkatan produktifitas sektor pertanian, program pendidikan untuk kelompok miskin, penanggulan tengkes, program kesehatan jiwa, bantuan kepada para manula, di nomor duakan, kalau tidak mau dikatakan ditelantarkan.

“Ambisi proyek mercu suar, dengan keterbatasan fiscal, diimbuhi dengan proyek dengan nuansa peningkatan elektabilitas, ditanggung secara terpaksa oleh ASN. Bentuk dari “kekacauan” kebijakan fiscal. Ke semuanya ini akan memberatkan PLT Gubernur yang rencananya dilantik 5 September 2023,” katanya. (Adi Putra).