Keterangan foto: Singa Afrika di Balizoo/MB

Gianyar (Metrobali.com) –

Ballizoo bukan hanya sekedar Kebun binatang namun lebih mengarah ke wisata edukasi tentang bagaimana kita mengenal lebih jauh satwa-satwa liar dan bagaimana tata kelola konservasi dan pengembangbiakan satwa yang dilindungi kelestariannya agar tidak punah dengan kerasnya kehidupan alam sejalan dengan taglinenya love, Conserve & Share, Hal tersebut dikemukakan oleh Emma Chandra, Head of Public Relations Balizoo, Jl Singapadu, Sukawati, Gianyar, selasa (2/1/2020).

Berbagai atraksi yang digelarpun lebih membangun komunikasi kita dengan satwa, sehingga tercipta interaksi yang baik antara keduanya, bahkan atraksi memberi makan satwa (feeding the animal) seperti Singa Afrika, Burung Kasuari, Buaya serta atraksi memandikan Gajah dengan lumpur mendapatkan apresiasi yang tinggi dari wisatawan dari luar negeri.

“Untuk feeding kita saat ini ada Singa Afrika. Untuk memberi makan singa, para pengunjung dapat membeli daging ayam seharga Rp 60 ribu dan untuk memberi makan Rusa seharga Rp 25 ribu dan untuk Gajah Rp 60 ribu. Ada juga atraksi Night at The Zoo berupa tur keliling melihat satwa dan mamalia yang biasanya muncul aktif pada malam hari,” terang Emma.

Menurutnya, target kunjungan wisatawan di bulan Desember 2019 mencapai angka 46.000 ribu. Balizoo saat ini telah memiliki koleksi sekitar 500 satwa dan dalam waktu dekat akan ada Wahana Savana yaitu kumpulan hewan-hewan buas dari Afrika yang kemungkinan akan di launching sekitar bulan April.

Kebun binatang yang memiliki akun instagram @balizoo ini sudah di follow hampir 50 ribu pengikut dari berbagai belahan dunia, terletak di Jalsn Raya Singapadu, Sukswati Gianyar, Bali terbilang mudah dicapai, segala segmenpun dapat masuk dengan harga tiket yang relatif murah, bahkan jerap menjadi langganan study tour sekolah-sekolah dari Pulau Jawa dan seluruh Bali,”Ya, dari segi harga cuma Balizoo yang relatif masih terjangkau (affordable) dibandingkan dengan tempat rekreasi sejenis, harga domestik 140 ribu/dewasa dan 100 ribu/anak,” pungkas Emma. (hd)

Editor: Hana Sutiawati