perkebunan kopi

Denpasar (Metrobali.com)-

Pemerintah Provinsi Bali meningkatkan pengembangan kawasan berbasis komoditas kopi arabika, sesuai kebijakan pusat yakni pengembangan sektor pertanian harus mengacu pada pengembangan kawasan.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali Ir. IDM Buana Duwuran, M.P.di Denpasar Selasa (23/6) mengatakan, Bali dalam tahun 2015 mendapat proyek pengembangan kawasan berbasis kopi arabika yang akan dikembangkan di daerah ini.

Lokasi pengembangan mencakup tiga kabupaten, yakni di Kabupaten Bangli ada di Kecamatan Kintamani 6.383 hektare dan Kecamatan Bangli 217 hektare, Kabupaten Badung ada di Kecamatan Petang 1413 hektare.

Sementara di Kabupaten Buleleng meliputi Kecamatan Sukasada 810 hektare, Kubutambahan 789 hektare dan Kecamatan Sawan 133 hektare dan program ini untuk meningkatkan pendapatan petani.

Ia mengatakan, tahapan yang perlu dilakukan dalam tahun 2015 meliputi tahapan, perencanaan, persiapan, perekrutan tenaga ahli, pengumpulan, penyusunan dan pengolahan data serta ekspos hasil masterplan.

Bali mengembangkan kawasan berbasis komoditas kopi arabika, karena hasil perkebunan rakyat itu sudah lancar memasuki pasar ekspor bersama hasil perkebunan lainnya seperti kakao dan vanili.

Apalagi Bali sebagai daerah pariwisata sangat menguntungkan, karena turis asing yang berlibur di daerah ini ada diantaranya sambil berbisnis, oleh sebab itu hasil perkebunan rakyat diharapkan akan lebih banyak memasuki pasar ekspor.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali mencatat, perolehan devisa dari hasil perkebunan rakyat daerah ini mampu menembus angka 719 ribu dolar AS Januari-April 2015, naik 6,95 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 672 ribu dolar.

Besar perolehan devisa hasil perkebunan itu, berkat kakao hasil panenan masyarakat Bali semakin lancar memasuki pasar ekspor dan mampu menyalip perdagangan vanili dan kopi yang selama ini menjadi primadona ekspor hasil perkebunan Bali. AN-MB