Bupati Badung A.A. Gde Agung secara simbolis menyerahkan peta evakuasi kepada Kepala desalurah yang ada di wilayah pesisir Kab. Badung saat simulasi penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami
 Mangupura (Metrobali.com)-
 Meskipun Kabupaten Badung masuk dalam wilayah rawan bencana, namun Pemerintah Kabupaten Badung tetap siap dan tanggap terhadap bencana yang akan terjadi. Kesiapan Badung dalam tanggap bencana tersebut, dibuktikan dengan digelarnya apel kesiapsiagaan dan gelar simulasi penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami untuk memperkuat desa/kelurahan tangguh bencana, Senin (1/9) di lapangan Desa Munggu, Mengwi. Apel dan simulasi yang melibatkan sekitar 1000 peserta, dipimpin langsung Bupati Badung A.A. Gde Agung. Dalam kegiatan tersebut dideklarasikan pembentukan Forum Pengurangan Resiko Bencana, dan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana. Bupati secara simbolis juga menyerahkan peta evakuasi kepada Kepala desa/lurah yang ada di wilayah pesisir Badung, serta menyerahkan peralatan kebencanaan kepada Tim Reaksi Cepat BPBD Badung. 
Bupati dalam sambutannya menerangkan bahwa, Badung memiliki potensi ancaman bencana yang cukup tinggi. Oleh karenanya perlu mempunyai mitigasi bencana yang memadai, selain pemetaan terhadap daerah-daerah yang rawan bencana tentunya kesiapsiagaan personil dan peralatan juga diperlukan. Berkenaan dengan hal tersebut, simulasi penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami sangat penting dan strategis. “Walaupun bencana belum terjadi, namun kita sudah harus siap dalam upaya penanggulangannya. Untuk itu diperlukan kesiapsiagaan personil dengan didukung peralatan yang memadai. Demikian pula koordinasi informasi yang sinergis dan kerjasama yang padu antara pemerintah dengan seluruh komponen masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana,” katanya. Ditambahkan, ada tiga hal yang menyebabkan Badung ini harus siap dalam hal cegah bencana. Pertama, Badung berada di kawasan rawan bencana, kedua Badung sebagai kawasan destinasi pariwisata internasional dan ketiga, kepadatan wilayah badung cukup tinggi. “Ini yang mewajibkan kita membentuk penanggulangan bencana berbasisi masyarakat seperti forum peduli bencana dan desa/ kelurahan tangguh bencana,” tambahnya. 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nyoman Gede Wijaya menjelaskan, tujuan kegiatan ini yaitu untuk melatih dan meningkatkan pengetahuan, komando penyelenggaraan penganggulangan bencana secara terpadu dalam mengahadapi kondisi kedaruratan di Badung. Sasaran kegiatan untuk meningkatkan kemampuan teknis perorangan atau instansi lokal dalam penanggulangan bencana, serta meningkatkan kemampuan mekanisme penggunaan bencana lokal, terevaluasinya rencana kontijensi daerah serta pedoman pelatihan kesiapsiagaan. Peserta simulasi berjumlah 1000 orang yang melibatkan unsur Kodim 1611 Badung, Polres Badung, BPBD  Provinsi Bali, BMKG wilayah 3 Denpasar, SAR Denpasar, Forum Penanggulangan Bencana Provinsi Bali, BPBD Badung dan Dinas terkait di Badung serta para pelajar. RED-MB