palawija
Tabanan  (Metrobali.com)-

Memasuki musim kemarau, petani di Bali khususnya di Tabanan dihadapkan dengan masalah kekeringan. Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa petani mensiasatinya dengan menanam berbagai tanaman jenis palawija. Salah satunya adalah petani Subak Aseman VI, Selemadeg Timur, Tabanan. Mereka menanam jagung dan kacang merah dengan harapan lahan tetap produktif sehingga ketersediaan bahan pangan cukup di musim kemarau.

Hal tersebut terlihat ketika Bupati Tabanan yang didampingi Anggota DPRD Tabanan Edy Nugraha Giri, melakukan kunjungan ke lahan pertanian milik petani Subak Aseman, Selemadeg Timur dan berkesempatan untuk ikut memanen jagung di atas lahan 160 ha.

Subak Asemam VI yang berlokasi di Desa Tegal Mengkeb, Selemadeg Timur, sendiri memiliki luas lahan 160 ha. Pekaseh Subak Aseman Made Budiarsa menjelaskan, untuk mensiasati musim kemarau yang berkepanjangan, dirinya bersama krama subak lainnya lebih memilih menanam palawija jenis jagung dan kacang merah. Hal ini dikarenakan jenis tanaman tersebut tidak memerlukan air yang cukup banyak. Adapun jenis jagung yang ditanam adalah jagung hibrida bisi dua. Dengan pola tanam padi-palawija-padi, dirinya berhasil memproduksi jagung hingga 8,7 ton per ha. “Air memang menjadi kendala kami dikala musim kemarau. Meski demikian, jika kondisi ini terus berlanjut, kami hanya bisa memanen jagung 6-7 ton per ha dengan harga yang kami terima Rp. 1.700 per kg,” ungkapnya.

Kondisi yang dialami oleh petani di musim kemarau telah jauh-jauh hari disikapi Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura. Sistem tanam palawija merupakan program antisipasi mengatasi kekeringan di Tabanan. Menurut Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Nyoman Budana, untuk mengatasi kekeringan tersebut, dari 160 ha lahan subak Aseman VI, 142 ha diantaranya mendapat bantuan dari Provinsi Bali dan sisanya 18 ha merupakan swadaya masyarakat. Dimana bantuan tersebut diperuntukan untuk pembelian pupuk, sarana produksi, bibit dan pestisida.
Dirinya juga menjelaskan, untuk pemasaran hasil pertanian Dinas Pertanian telah bekerjasama dengan masyarakat agribisnis jagung Tabanan dengan Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (LUEP). “Dengan kerjasama ini, kami berharap para petani tidak perlu memgalami kesulitan dalam proses pemasaran,” jelasnya.

Apa yang telah dilakukan petani Subak Aseman dalam mengatur pola tanam di saat musim kemarau, mendapat apresiasi dari Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti. Menurutnya, ini merupakan salah satu langkah yang wajib dilakukan oleh para petani. Karena menanam berbagai jenis palawija, seperti jagung, kacang merah, semangka dan mentimun dapat menolong petani untuk tetap dapat mempertahankan ketersediaan pangan. “Saya mengimbau kepada petani di Tabanan untuk pintar mengelola lahan yamg dimiliki. Lakukanlah pola tanam yang benar, sesuai dengan kondisi alam. Karena jika kita bijak, maka kerugian dapat kita minimalisir,” harapnya. EB-MB