Jembrana (Metrobali.com)
Pemeriksaan identitas diri (KTP) di Pos KTP di Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali pada arus balik Lebaran 2023, Senin (15/4/2024) diperketat. Selain oleh petugas dari Dinas Dukcapil Jembrana, Sat Pol PP Jembrana  dan Linmas (Perlindungan Masyarakat) Kelurahan Gilimanuk, pengawasan dan pemeriksaan KTP juga dibackup TNI.
“Hari ini ada satu orang kita minta untuk kembali ke Jawa karena sama sekali tidak membawa identitas diri,” ujar I Made Sutana, petugas dari Dinas Dukcapil Jembrana ditemui di Pos KTP Gilimanuk, Senin (15/4/2024).
Pihaknya sebenarnya menemukan empat orang penumpang tidak membawa identitas diri berupa KTP. Namun tiga orang lainnya membawa surat kehilangan dan juga ada penjamin dari warga Denpasar. Sehingga hanya satu orang saja yang dipulangkan ke Jawa.
“Karena membawa surat kehilangan dan ada penjamin, tiga orang itu bisa melanjutkan perjalanan ke Denpasar. Yang satu orang kita minta pulang. Selain tidak membawa KTP juga tidak ada penjamin,” terangnya.
Diakuinya pada arus balik Lebaran 2024 ini ada peningkatan, baik penumpang maupun kendaraan roda dua dan empat serta bus dibandingkan hari biasa. Karena itu pemudik yang kembali masuk Bali dipastikan membawa identitas. “Kami pastikan yang akan ke Bali memiliki KTP, kalau tidak, akan dipulangkan” imbuhnya.
Disebutnya pemeriksaan di Pos KTP Gilimanuk melibatkan 11 orang anggota yakni 2 orang dari Dinas Dukcapil, 3 orang Sat Pol PP Jembrana dan 1 orang Linmas Kelurahan Gilimanuk dan 2 orang dari Dinas Kelautan, Perikanan dan Perhubungan Jembrana dan dibackup 3 orang personil TNI.
Dikonfirmasi terpisah Kasat Pol PP Jembrana I Made Leo Agua Jaya mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan operasi penduduk pendatang (duktang) dengan menyasar kantong-kantong duktang terkonsentrasi. Tujuannya, untuk memastikan duktang yang datang membawa KTP dan memiliki tujuan yang jelas sebagai antisipasi gangguan ketertiban.
Dalam pengawasan, pihaknya juga mengajak kerjasama semua pihak termasuk perangkat desa dan kelurahan guna menghindari terjadinya efek sosial sekaligus meringankan beban pemerintah daerah.  “Sudah kita jadwalkan, tinggal action,” imbuhnya.
Ditegaskan Leo, bahwa pihaknya tidak pernah melarang untuk datang ke Jembrana atau Bali. Dan siapapun boleh datang ke Bali untuk mencari kerja. Namun dengan membawa identitas dan memiliki tujuannya yang jelas. (Komang Tole)