Foto: Anggota Komisi II DPRD Bali Grace Anastasia Surya Widjaja.

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi II DPRD Bali Grace Anastasia Surya Widjaja mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali yang telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi dan mewaspadai meluasnya kasus penyakit Pneumonia yang disebabkan oleh Virus Corona.

Sebab Bali sebagai salah satu destinasi wisata dunia, tentu memiliki kerentanan yang tinggi terhadap isu-isu tentang kesehatan. Apalagi permasalahan kesehatan yang ada berhubungan dengan keberadaan manusia sebagai salah satu perantara penyebarannya.

“Antisipasi pemerintah Bali pada khususnya, dengan memasang termal scanner di bandara, adalah bentuk respon cepat yang baik,” kata Grace Anastasia, Sabtu (25/1/2020) menanggapi antisipasi penyebaran Virus Corona ke Indonesia.

Namun Grace Anastasia yang merupakan Anggota DPRD Provinsi Bali daerah pemilihan Kota Denpasar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini tidak sependapat jika pemerintah Indonesia berlaku sama dengan langkah yang dilakukan oleh pemerintah Thailand, yang melarang untuk sementara turis asal tiongkok untuk masuk ke negaranya.

“Kita jangan sampai melarang warga negara Tiongkok untuk berwisata ke Indonesia, hanya karena secara endemik Virus Corona tersebut berkembang di Tiongkok,” tegas Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bali yang membidangi Ekonomi dan Keuangan ini.

Sesuai dengan apa yang tersampaikan di media massa, bahwa diperkirakan virus tersebut muncul dari virus yang dibawa oleh binatang liar. Kalau demikian halnya, tentu binatang liar tidak hanya ada di Tiongkok.

Sangat mungkin virus tersebut ada pada binatang liar di negara lainnya yang kemudian menjangkiti manusianya dan berwisata ke Indonesia, padahal bukan berasal dari Tiongkok.

“Justru langkah antisipasi pencegahan yang harus dilakukan bukan melarang mereka untuk berwisata ke Indonesia,” tegas Grace Anastasia mengingatkan..

Langkah antisipasi pencegahan Pemprov Bali dengan memerintahkan seluruh instansi yang bergerak di bidang kesehatan untuk bersiap siaga jika ada yang diindikasikan terjangkit Virus Corona, kata Grace Anastasia, adalah wujud kesigapan pemerintah.

Langkah ini harus diberikan apresiasi dan pemerintah tidak perlu mengeluarkan kebijakan melarang warga negara lain untuk masuk ke Indonesia.

Justru, lanjut Grace Anastasia, dalam konteks diplomasi dengan perwakilan negara Tiongkok di Indonesia, pemerintah sudah sewajibnya meminta kepada pemerintah Tiongkok untuk memastikan warga negaranya yang akan berwisata ke Indonesia bahwa warga negara tersebut tidak terjangkit Virus Corona.

Selain itu, hal yang perlu untuk diantisipasi oleh pemerintah Indonesia, khususnya Pemerintah Provinsi Bali adalah perdagangan binatang liar yang keluar dan masuk Indonesia, karena pada hakikatnya munculnya virus tersebut berasal dari binatang liar.

“Astungkara, dengan komunikasi yang baik dengan perwakilan negara Tiongkok yang ada di Indonesia, serta antisipasi perdagangan binatang liar yang keluar masuk Indonesia, kita akan aman dari penyebaran virus corona,” tutup Grace Anastasia mengakhiri perbincangan dengan awak media.

Ini Langkah Pemprov Bali Antisipasi Virus Corona

Seperti diberitakan sebelumnya Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi dan mewaspadai meluasnya kasus penyakit Pneumonia yang disebabkan oleh Virus Corona.

Dalam pernyataan resmi Surat Edaran Pemprov Bali l Nomor: 556/448/VIDispar/2020 tertanggal 23 Januari 2020, secara gamblang Cok Ace memaparkan langkah-langkah antisipasi tersebut.

Pertama,  Pemprov Bali telah melakukan koordinasi bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Denpasar, otoritas Bandara Ngurah Rai Denpasar dan pihak maskapai untuk mendeteksi secara dini wisatawan dari China atau Tiongkok dengan memasang themo scanner di tempat kedatangan internasional.

Kedua, Pemprov Bali juga telah menyampaikan Surat Edaran ke Pemerintah Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit untuk kewaspadaan dini kasus penyakit Pneumonia.

Ketiga, menyiapkan Rumah Sakit untuk selalu siaga, lengkap dengan sarana / prasarana, SDM, obat dan pelayanan (tempat isolasi) bila ada kasus suspect.

Keempat, untuk mencegah penularan lebih lanjut, para wisatawan diharapkan bersedia melalui pemeriksaan kesehatan di bandara apabila diperlukan.

“Dengan berbagai langkah antisipasi tersebut kami harapkan wisatawan dapat berkunjung ke Bali dengan rasa aman,” pungkas Cok Ace yang juga Ketua PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) Provinsi Bali ini. (dan)