perikanan 1

Denpasar (Metrobali.com)-

Provinsi Bali bisa mengembangkan potensi budi daya perikanan air laut dan payau jika mampu memenuhi syarat ketersediaan lahan dan kualitas air untuk mendukung upaya tersebut, kata akademisi Gede Sudiarta.

“Potensi alam laut Pulau Dewata masih cukup besar, namun potensi budi daya perikanan untuk skala nasional masih belum banyak tergarap,” ujar pengajar pada Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar itu di Denpasar, Rabu (25/3).

Ia menyebutkan pengembangan potensi budi daya perikanan di Bali dapat dilakukan di Kabupaten Karangasem, Klungkung, Gianyar, Kota Denpasar dan Nusa Dua, Kabupaten Badung.

Sedangkan di wilayah Bali bagian barat yang berpotensi untuk budi daya ikan terdapat di Kabupaten Negara, Bali.

“Untuk di Bali bagian utara, Kabupaten Buleleng juga berpotensi mengembangkan budi daya perikanan,” ujarnya.

Gede Sudiarta menuturkan dari ketersediaan lahan dan faktor-faktor pendukung lainnya, Bali sebenarnya memiliki potensi budi daya perikanan itu, namun terkendala rencana tata ruang dan wilayah (RTRW).

Ia mengakui di Bali sendiri untuk pengembangan budi daya perikanan juga sering memanfaatkan lahan pertanian dan pantai yang tidak berpotensi untuk dijadikan destinasi pariwisata.

Untuk program pemerintah terkait bantuan usaha perikanan tangkap, lanjut dia, tetap berjalan sesuai dengan usulan dan pemantauan petugas lapangan yang sangat dibutuhkan oleh nelayan.

Sedangkan, untuk bantuan kepada petani rumput laut dan pengusaha tambak perikanan, kata dia, program bantuan dari pemerintah tetap berjalan, baik bantuan modal awal dan teknis pengembangan.

“Bantuan dari pemerintah itu untuk memberikan stimulus kepada nelayan agar lebih produktif dalam pengembangan usaha budi daya perikanan dan upaya penangkapan,” ujarnya AN-MB