Abrasi di Jembrana Semakin Mengkhawatirkan
Di Dusun Ketapang Lampu, Desa Pengambengan abrasi telah merusak rumah warga. Akan kondisi itu warga mengaku pasrah, terlebih pada malam hari. Terjangan ombak hingga kedaratan dan air laut masuk ke dalam rumah.
Ada belasan rumah warga yang terancam hilang akibat ganasnya abrasi. Salah satunya rumah Husaini.
“Saya bingung, air laut sudah disebelah rumah. Kemana saya harus mengadu” ujar Husaeni (25), Minggu (15/1).
Sejatinya warga sudah sering menyampaikan ke pemerintah daerah melalui pemerintah desa. Bamun tudak kunjung mendapat penanganan karena kewenangan perbaikan ada dipemerintah pusat.
Bahkan, beberapa waktu lalu warga korban abrasi yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Pesisir Lampu (PMPL) memasang spanduk di sekitar lokasi abrasi. Mereka berharap ada perhatian dari pemerintah karena abrasi yang semakin parah.
“Kami masih mengumpulkan untuk mencari bibit (cemara). Syukur-syukur ada bantuan dari pemerintah. Paling tidak bisa untuk menghalau ombak. Kalau ditanami bakau, disini tidak cocok” imbuh Sauki, Ketua PMPL, Minggu (15/1) kemarin.
Di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo sejumlah pohon perindang dipesisir pantai Yehembang tumbang karena abrasi. Jika tidak segera ditangani Setra (kuburan) setempat akan lenyap dan akses jalan desa menuju Pura Rambut Siwi akan putus.
“Pohonya tumbang sekitar seminggu. Terparah kemarin malam karena angin kencang” ujar Wayan Suarma, salah seorang warga Yehembang, Minggu (15/1).
Dikonfirmasi terpisah Perbekel Desa Yehembang I Made Semadi mengatakan pihaknya sudah melaporkan kondisi itu kepada pemerintah daerah. Ia membenarkan jika tidak segera mendapat penanganan dikhawatirkan Setra dan jalan desa akan hilang digerus abrasi. MT-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.