Denpasar (Metrobali.com)-
Kementerian Koperasi dan UKM memberikan dana Rp300 miliar pada tahun ini kepada Pemerintah Provinsi Bali untuk pengembangan usaha kecil menengah (UKM) dan program kewirausahan.

“Pemberian dana itu untuk menunjang program percepatan gerakan kewirausahaan nasional (GKN) dan peningkatan kuantitas pelaku usaha tersebut,” kata Supervisor Pengembangan UKM pada Kementerian Koperasi dan UKM Reza Fabianus di Denpasar, Selasa.

Ia mengemukakan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM telah menetapkan sejumlah daerah sebagai prioritas pengembangan.

Menurut dia, Bali menjadi salah satu prioritas pengembangan UKM pada tahun ini karena memiliki potensi yang sangat baik.

“Bali mendapatkan kucuran dana Rp300 miliar dari total anggaran Rp3,2 triliun yang berasal dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB),” ujarnya.

Dana tersebut diharapkan dapat merangsang minat masyarakat untuk berwirausaha.

Penyaluran dana tersebut tidak bisa langsung dari Kementerian kepada pengusaha UKM melainkan harus didistribusikan melalui koperasi yang sudah diaudit.

“Sejauh ini, Koperasi Kredit Tritunggal Tuka yang berhasil diaudit di Bali dan dipercaya untuk mendistribusikan dana sebesar Rp20 miliar kepada UKM,” ucap Reza.

Dia berharap koperasi lainnya di Pulau Dewata dapat tertarik untuk menyalurkan sisa dana bantuan untuk pengembangan kewirausahaan tersebut, sebesar Rp280 miliar.

Selain membantu dari sisi pendanaan, pihaknyajuga memprogramkan pendampingan, pelatihan dan promosi bagi para pelaku UKM. Dirinya tidak memungkiri, selama ini para pelaku UKM tidak hanya terbentur kendala dari permodalan saja.

Sementara itu, Ketua Pengurus Koperasi Kredit Tritunggal Tuka, I Gusti Ngurah Darmadi, mengatakan sangat mendukung program pengembangan UKM itu.

Dirinya berharap pendistribusian dana LPDB tersebut dapat meningkatkan minat masyarakat Bali untuk menjadi pelaku UKM.

“Minat masyarakat Bali menjadi seorang wirausaha pasti akan tinggi dengan adanya program bantuan permodalan dari kementerian ini,” ujarnya. INT-MB