Sekjen Sebut SMS Calon Bersih dan ‘’Srikandi’’ Berani

Wayan Sudirta menyerahkan ribuan paket sembako dalam sehari, saat masa sosialisasi pilkada Karangasem.
Wayan Sudirta, saat turun ke masyarakat, selalu dekat dengan rakyat.
Karangasem (Metrobali.com)-
Kampanye akbar di Stadion Amlapura, Minggu (15/11) lalu dihadiri Ketua Umum DPP PDIP, Sekjen Hasto Kristianto, Anggota F-PDIP DPR RI Made Urip, Rai Wirajaya dan Dr. Wayan Koster yang sekaligus Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster dan jajarannya, Ketua DPC PDIP Karangasem Gde Dana, disemarakkan sekitar  35 ribu massa, terdiri kader PDIP, Relawan dari berbagai eksponen seperti Forum Teruna Teruni, Forum Perempuan, Forum Kader Posyandu, Relawan-relawan Dusun, dan lain-lain. Artis Bali seperti Rai Peni, Lolot Band, dan beberapa artis lain, memeriahkan pesta demokrasi tersebut.
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristianto menyebut, Wayan Sudirta memang kandidat pemimpin yang bersih dan akan berbuat banyak untuk memajukan Karangasem, sementara Made Sumiati dilukiskan sebagai ‘’Srikandi’’ Karangasem yang berani.  Tak datang ke Karangasem dengan tangan kosong, setelah mendengar keluhan warga Kecamatan Kubu yang selalu kesulitan air bersih, Sekjen meminta Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP menghubungi Menteri Pekerjaan Umum yang merupakan petugas partai PDIP di parlemen.
‘’Menteri PU pasti membantu mewujudkan air bersih sampai ke Kec. Kubu. Beliau adalah menteri dari PDIP,’’ ujar Hasto.
Sudirta dan Made Sumiati yang tampil pertama memberikan orasi, memaparkan 31 program unggulan, yang selama ini sudah disampaikan ke masyarakat, setiap kali masimakrama dengan berbagai elemen masyarakat. Bagi massa yang hadir, sudah tidak asing mendengar paparan program SMS: pendidikan dan SPP gratis sampai SMA dan SMK, pembenahan Puskesmas dengan tambahan 2 ambulan, seorang dokter spesialis, tambahan kamar rawat inap, alat kesehatan, peningkatan insentif Kader Posyandu dan KKDS (Kader Kesehatan Desa Siaga), pembebasan tanah pertanian kurang dari 25 are dari PBB, menjadikan birokrasi sebagai lembaga profesional dibawah kepemimpinan Sekretaris Daerah yang pintar agar para PNS nyaman bekerja, meningkatkan kesejahteraan PNS dengan uang lauk pauk serta tunjangan peningkatan kinerja, penanganan penderita cacat permanen dengan bantuan sosial, perhatian untuk desa adat dengan bantuan sosial, dan lain-lain.
                Sudirta yang selama di DPD RI dijuluki sebagai ‘’Senator Teladan’’ oleh kalangan media, berkali-kali melontarkan ide inoatif, selain program yang pro-rakyat. Sebagai senator, 10 tahun duduk mewakili Bali, total gajinya yang sekitar Rp 1,8 miliar, ia serahkan untuk pelayanan dan pendampingan rakyat melalui jaringan kerja bernama KORdEM yang dibentuknya bersama 18 eksponen LSM dan organisasi se-Bali. Sudirta juga memastikan, ia berani maju sebagai calon bupati karena ingin mengbdikan tenaga dan pengalamannya untuk Karangasem, di sisa usianya.
                ‘’Saya tidak cari uang, karena sudah punya dari kerja sebagai advokat. Istri saya pensiunan PNS dan seorang dokter yang tidak pernah praktek, anak sulung saya dokter spesialis yang saya paksa bertugas di Karangasem, putri kedua saya menyelesaikan Hukum Kontrak di Cambridge University, anak ketiga masih kuiah. Kami tidak cari proyek bila kelak terpilih. Seluruh waktu saya untuk rakyat Karangasem,’’ katanya.
‘’Kami pastikan, bila kami terpilih, rekrutmen PNS di Karangasem tidak akan ada pungutan Rp 200 juta, Rp 300 juta. Tidak ada. Tidak ada PNS yang dilempar jauh ke pelosok semata-mata karena beda aspirasi politik,’’ katanya.
Untuk memastikan semua prinsip itu berjalan sesuai komitmen SMS, pasangan ini memastikan akan merekrut PNS yang profesional dan berkompeten utuk menjalankan roda birokrasi di jabatan-jabatan tertentu.
‘’Semuanya harus bekerja profesional dan untuk kemajuan Karangasem. Di departemen pariwisata misalnya, tidak ada lagi pegawai nganggur dan baca koran saat jam kerja. Pegawai DInas Pariwisata misalnya, sebagian harus berkantor diluar negeri, di Kantor Kedubes RI,  untuk mempromosikan obyek pariwisata Karangasem, guna menarik wisatawan untuk berkunjung,’’ ujar Sudirta menyebut satu inovasi yang selalu tercetus dari pemikirannya. RED-MB