blob:https://www.voaindonesia.com/adb4b4e6-e2d1-4c2c-92f8-111e15b092b4

Wisata Paus di Manhattan

New York mempunyai banyak atraksi menarik bagi pengunjung kota tersebut. Namun kini ada satu atraksi yang baru dan tidak lazim bagi para wisatawan kota tersebut, yaitu mengamati paus-paus yang dapat dilihat di dekat Manhattan, New York. Pakar lingkungan mengatakan, ini merupakan tanda yang baik bahwa air menjadi semakin bersih.

Selain gedung-gedung pencakar langit, kini ada satu lagi yang yang membuat pemandangan kota New York menjadi semakin menarik. Pengunjung kota Manhattan di New York kini dapat melihat paus-paus besar yang sedang berenang di sekitar kota tersebut. Para pakar mengatakan, ini dikarenakan kualitas air yang semakin bagus.

Setelah satu abad, paus- paus itu kembali berenang mendekati pelabuhan kota New York. Kehadiran paus-paus itu menjadi atraksi menarik pengunjung sejak beberapa tahun lalu.

Paul Siswerda mendirikan Gotham Whale sebuah organisasi yang terdiri dari para sukarelawan. Kelompok itu mengumpulkan informasi seputar hewan mamalia tersebut dan meneruskannya kepada para ilmuwan.

“Kami melakukannya dengan bantuan warga, itu berarti, siapa saja yang sedang berjalan di boardwalk ini. Jika ada paus yang sedang muncul ke permukaan atau makan di sini, mereka memotret paus tersebut agar dapat didokumentasikan dan dimasukan ke dalam pusat data kami,” kata Paul.

Para pakar menggunakan informasi itu untuk megikuti jejak paus-paus tersebut dan memastikan agar kapal-kapal di pelabuhan itu berjalan lambat saat paus-paus itu sedang aktif berenang di sekitarnya.

Beberapa kapal, seperti American Princess membawa sejumlah turis penumpang yang ingin melihat atau memotret paus tersebut.

Foto-foto paus yang baru itu kemudian dibandingkan dengan foto lainnya yang terpampang dalam buku katalog yang disimpan ilmuwan selama bertahun-tahun. Lebih dari 105 foto itu sudah dapat diidentifikasi. Para pakar mengatakan, paus dapat dikenali melalui ekor dan siripnya karena keunikannya, seperti halnya sidik jari manusia.

Celia Ackerman, relawan dari Gotham Whale mengatakan, “Paus ini tampak familiar karena saya pernah melihatnya sebelumnya. Itu menunjukan bahwa mereka mengingat tempat ini sebagai sumber makanan, yaitu mereka mendapat makanannya di sini dan mereka kembali lagi.”

Orang-orang tampak terpesona dengan paus-paus tersebut, namun para pakar tidak mengetahui banyak tentang hewan mamalia tersebut.

Paus dapat hidup selama 200 tahun, tidak tidur selama tiga bulan, tidak makan selama delapan bulan dan dapat mendengar di antara sesama mereka sejauh 15 kilometer.

Melalui hydrophones yang merekam aktivitas paus di bawah air, para pakar dapat menemukan setidaknya ada delapan spesies paus yang berenang di sekitar kota New York, yang juga disebut sebagai “the Big Apple”.

Paul Sieswerda mengatakan, dapat bekerja dengan paus-paus yang bahagia dan kembali bebas berenang di New York adalah hal yang fantastik.
Kota New York mungkin merupakan tempat perhentian sementara dalam perjalanan panjang paus-paus itu namun memperlihatkan ketahanan alamnya yang luar biasa. [lj/jm]