Wabup Kembang Hartawan membuka Festival Desa Penyaringan, Selasa (30/7).

Jembrana (Metrobali.com)-

Wakil Bupati (Wabup) Jembrana I Made Kembang Hartawan, Senin (29/7) sekitar pukul 20.00 Wita membuka Festival Penyaringan serangkaian HUT Desa Penyaringan ke-169 di lapangan bola voly areal Wantilan Desa Adat Penyaringan.

Pembukaan Festival Penyaringan ditandai dengan membunyikan gambelan ceng-ceng oleh Wabup I Made Kembang Hartawan bersama Kadis Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) Jembrana, Nengah Alit, Anggota DPRD Jembrana asal Desa Penyaringan, Gede Putu Suegardanacita dan Ketua Panitia, Gede Sudendia.

Kegiatan yang diisi parade seni Bleganjur juga dihadiri istri Wabup Jembrana, Ibu Ani Setiawarini Kembang Hartawan, Asisten I, II dan III pada Setda Jembrana masing-masing, Nengah Ledang, IGN Sumber Wijaya dan Ketut Kariadi serta camat se-Jembrana dan Pj Perbekel Desa Penyaringan IGN Kade Dwi Mahendra dan krama (warga) Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo.

Panitia HUT Desa Penyaringan, Gede Sudendia mengatakan kegiatan Festival Penyaringan merupakan ranggkaian HUT Desa Penyaringan yang ke-169 yang didasari SK Kepala Desa (Perbekel) Desa Penyaringan.

Menurutnya Festival Penyaringan serangkaian HUT Desa Penyaringan diadakan selama tiga hari dimulai dari hari Senin (29/7) sampai hari Rabu (31/7). Berbagai kegiatan dan parade diadakan dalam Fest Penyaringan tersebut seperti parade kuliner babi guling dan kesenian bleganjur.

Seni Bleganjur lanjutnya diadakan pada puncak kegiatan pembukaan Fest Penyaringan Senin (29/7) malam yang diikuti oleh 13 sekaa bleganjur beranggotakan orang tua dan anak muda dari 13 banjar adat di Desa Penyaringan.

“Kegiatan ini (parade bleganjur) tanpa hadiah. Anggarannya juga swadaya dari masing-masing sekaa bleganjur. Meskipun tidak ada hadiah mereka (Sekaa Bleganjur) tampil dengan totalitas. Ini sangat membanggakan” ujar Sudendia yang juga Ketua II Fest Penyaringan.

Sudendia mengatakan HUT Desa Penyaringan tahun 2019 yang dirangkai dengan Festival Penyaringan merupakan yang pertamakalinya. Dengan tema Dari Desa Membuka Jendela Dunia juga diadakan kegiatan parade seperti kuliner babi guling dan jajanan khas Bali lainnya seperti jaje bendu, Selasa, (30/7) dan juga berbagai perlombaan yakni menghias penjor, membuat banten pejati dan tamiang yang diikuti teruna dan teruni dari tiap-tiap banjar adat yang diselenggarakan pada hari Rabu (31/7).

Sementara Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dalam sambutanya mengatakan bahwa Bali ataupun Jembrana bahkan Desa Penyaringan tidak mempunyai kekayaan alam yang bisa diexploitasi seperti tambang emas, batubara maupun timah. Namun Bali, Jembrana dan Desa Penyaringan khususnya mempunyai tambang-tambang yang lain, yang tidak akan habis sepanjang waktu kendatipun digali setiap hari yakni seni dan budaya.

Wabup Kembang juga memberikan apresiasi yang sangat tinggi karena Desa Penyaringan mampu membuat kegiatan berupa Festival Penyaringan untuk menggali potensi kekayaan seperti wisata alam, seni dan budaya serta pesta kuliner dalam upaya memperkenalkan dan mengangkat nama besar Desa Penyaringan kekancah yang lebih timggi.

Menurut Wabup Kembang ada banyak negara yang mampu mendatangkan toris asing untuk datang ke negaranya hanya dengan menggali potensi yang dimiliki karena tidak memiliki sumberdaya alam seperti Thailan, Malaisya, Singapur dan Vietnam.

Kemudian bagaimana dengan Bali. Menurut Wabup Kembang, Bali tidak boleh kalah. Tahun 2019 target kunjungan wisata ke Bali sebanyak 6,5 juta wisatawan. Dalam upaya mencapai target tersebut Kabupaten Jembrana telah menata beberapa kegiatan seperti festival Jegog dan Mekepung yang merupakan tradisi khas Jembrana.

“Dengan mengemasnya menjadi festival, tamu yang datang dan menginap di Jembrana semakin banyak. Saya optimis, Jembrana kedepan juga akan kebagian pariwisata” ujar Wabup Kembang.

Untuk itu, Wabup Kembang berharap sekaligus mengajak masyarakat Jembrana untuk dapat mempersiapkan diri lebih awal sehingga bisa mendatangkan wisatawan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) Jembrana, kegiatan Festival Penyaringan juga diisi sarasehan bertajuk Forum Rembug Desa bertemakan Dari Desa Membuka Jendela Dunia dengan narasumber putra asli Desa Penyaringan yakni Senator Bali DR. Shri I G.N Arya Wedakarna M Wedasteraputra S dan Ketut Wiryathama, motivator Bali serta Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan.

Kegiatan yang dipandu moderator budayawan Jembrana, DS Putra bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki desa khususnya Desa Penyaringan dengan harapan dapat lebih dimaksimalkan. (Komang Tole/Adv)