London (Metrobali.com)

Tujuh hari setelah menelan kekalahan 0-6 di markas Manchester City pada akhir pekan silam, Tottenham Hotspur menghadapi tugas berat lainnya pada Minggu ketika Manchester United mendatangi markas mereka White Hart Lane.

Pelatih Spurs Andre Villas-Boas melabeli hasil di Stadion Etihad sebagai “sangat memalukan” namun jika pasukannya ingin kembali ke jalur, mereka perlu menang atas United di kandang sendiri untuk pertama kalinya dalam 12 tahun.

United juga menelan kekecewaan pada Minggu lalu setelah kemasukan gol penyama kedudukan menjelang pertandingan usai, ketika mereka bermain imbang 2-2 di markas Cardiff City, namun mereka meresponnya dengan positif di Liga Champions.

Kemenangan 5-0 di markas Bayer Leverkusen pada Rabu membuat pasukan David Moyes melaju ke babak 16 besar, dan itu menjadi kemenangan tandang terbesar bagi klub di ajang Eropa sejak masa-masa kejayaan mereka di periode 1960-an saat masih ditangani Matt Busby.

Itu juga memperpanjang laju tidak terkalahkan sang juara musim lalu menjadi 11 pertandingan, namun meski rekor terkini United di White Hart Lane hanya memberi mereka sedikit alasan untuk khawatir menjelang pertandingan Minggu, Moyes merasa terlalu dini untuk meremehkan Tottenham.

Klub London utara itu hanya tertinggal satu angka dari pasukan Moyes di klasemen Liga Utama Inggris – di mana United berada di peringkat keenam dan Tottenham di posisi kesembilan – dan mantan pelatih Everton mengatakan mereka masih merupakan lawan yang berbahaya.

“Tottenham tidak terlalu jauh tertinggal,” kata pria Skotlandia itu.

“Terkadang orangorang hanya melihat sedikit hal di hadapan mereka sendiri. Secara pribadi, saya tidak melihat dia (Villas-Boas) berada di bawah tekanan, namun mungkin itu yang dikatakan orang-orang lain.” “Tidak masalah ketika Anda bermain melawan Tottenham Hotspur, itu akan selalu menjadi pertandingan sulit. Pertandingan-pertandingan (mereka) melawan Manchester United begitu bagus.” “Setelah hasil seperti yang mereka dapatkan pekan lalu, reaksinya dapat beraneka ragam. Kami berdua kembali dari pertandingan-pertandingan Eropa dengan (hasil) baik. Hal utama bagi kami adalah berusaha dan memenangi pertandingan.” Kekalahan yang dialami Spurs memicu spekulasi di media Inggris bahwa hari-hari Villas-Boas di klub itu akan segera berakhir, namun pria Portugal itu melihat timnya merespon dengan positif melalui kemenangan 2-0 di markas Tromso di Liga Europa pada Kamis.

Spurs sekarang digaransi menyelesaikan fase grup Liga Europa dengan memuncaki klasemen Grup K, dan Villas-Boas percaya bahwa kemenangan akan membantu para pemainnya untuk bangkit dari kekalahan traumatis di markas City.

“Saya sangat gembira karena para pemain telah bangkit dari kekalahan saat melawan Manchester City,” ucapnya.

“Tentu saja lawan yang kami hadapi pada Minggu merupakan yang terbesar yang kami hadapi. Namun untuk mempersiapkan pertandingan itu, penting untuk kembali ke jalur kemenangan dan kami melakukannya dengan baik ketika kami terlihat ssolid dan menciptakan banyak peluang.” Villas-Boas diharapkan kembali memainkan para pemain utamanya seperti Kyloe Walker, Paulinho dan Sandro, pemain-pemain yang diistirahatkan untuk lawatan ke Norwegia.

Bagaimanapun, Emmanuel Adebayor, yang melakukan penampilan perdananya musim ini di markas City, diragukan dapat tampil karena mengalami cedera pangkal paha, sedangkan pengatur permainan asal Denmark Christian Eriksen tidak akan bermain karena masalah pada pergelangan kakinya.

Marouane Fellaini dapat dimainkan United setelah menjalani skors di ajang Eropa, sedangkan Moyes berkata bahwa Nemanja Vidic (gegar otak) dan Robin van Persie (cedera pangkal paha) “memiliki peluang” untuk dimainkan.

Sang pelatih United juga harus memutuskan apakah akan tetap memberi kepercayaan kepada Ryan Giggs, yang tampil baik saat melawan Leverkusen, dua hari sebelum merayakan ulang tahun ke-40nya.

Giggs merupakan anggota tim United yang terakhir kali menelan kekalahan di markas Spurs – takluk 1-3 pada Mei 2001 – dan dengan 10 golnya, ia merupakan pencetak gol terbanyak antara kedua tim itu sejak Liga Utama Inggris dibentuk pada 1992.

Pada musim lalu, Clint Dempsey mencetak gol penyama kedudukan di fae akhir pertandingan bagi Spurs untuk mengamankan hasil imbang 1-1, sedangkan Villas-Boas juga melihat timnya bangkit di Old Trafford dengan kemenangan 3-2.

Bagaimanapun, timnya kesulitan mencetak gol sejak kepergian Gareth Bale pada musim panas, dan mereka beresiko meneruskan kegagalan mencetak gol di empat pertandingan liga yang merupakan pertama kalinya sejak September 2006. (Ant/AFP)