Kapolresta Kombes Pol Hadi Purnomo,Kapolresta Kombes Pol Hadi Purnomo
Denpasar (Metrobali.com)-
Kepolisian Polresta Denpasar memastikan, telah mengantongi sidik jari pelaku pembunuh pasutri asal Jepang yang tewas pada Senin (4/9) lalu di rumahnya di Perum Puri Gading II, Kuta Selatan, Badung, Bali.
“Kita sudah gelar perkara bersama labfor RS Sanglah kita menyamakan persepsi. Sidik jari kita temukan. Orang dekat? kita belum tau. Kita samakan antara sidik jari yang sudah kita dapat dan keterangan dan hasil labfor dan visum,” ujar Kapolresta Kombes Pol Hadi Purnomo, Selasa (12/9).
Ditanya apakah sidik jari laki-laki atau perempuan, Kapolresta mengaku belum bisa menyebut jenis kelamin pelakunya. Hanya, katanya di TKP ditemukan dua jenis kelamin yakni laki-laki dan perempuan.
“Sidik jari kita gak tau laki-laki atau perempuan baru 50 persen, ada laki-laki dan perempuan makanya kita samakan dengan hasil labfor dan visum. Betul pelakunya lebih dari satu,” ujarnya.
Kapolresta memastikan jika peristiwa tewasnya pasutri Jepang tersebut murni pembunuhan. Hanya saja dia tidak berani menyebut jika pelakunya adalah orang terdekat korban seperti keluarganya. Pasalnya sehari-hari korban sering berada di rumah, dan menghabiskan waktu di dalam rumah. Dan hingga saat ini sekitar 42 saksi telah diperiksa termasuk anak angkat korban.
 
“42 itu saksi dari tetangganya, anak korban statusnya masih sebagai saksi. 42 itu, murid sekolahnya orang tua murid semuanya 42 mungkin bisa lebih,” tukasnya.
 
Meski otopsi telah rampung dilakukan RS Sanglah, pihaknya menyebut hasilnya belum keluar dan masih menunggu satu hingga dua minggu kedepan.
 
Seperti diberitakan, Pasutri Jepang Matsuba Nurio (76), dan Matsuba Hiroko (76) ditemukan tewas dalam kondisi terbakar di lantai dua di rumahnya di Perum Puri Gading, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Senin (4/9) lalu.
 
Korban dibunuh oleh pelaku yang lebih dari dua orang. Sebelum dibakar pelaku menggorok leher korban dan menusuk punggung korban. Polisi menyebut kasus tersebut murni pembunuhan pasalnya barang-barang berharga korban masih utuh dan tidak ada yang diambil.
“Betul murni pembunuhan barang korban tidak ada yang hilang dan sudah diambil oleh anak kandung korban,” pungkas Hadi Purnomo.SIA-MB