Kondisi orok saat ditemukan

Jembrana (Metrobali.com)-

Temuan orok yang menghebohkan warga Lingkungan Dewasana, Kelurahan Pendem Kecamatan Jembrana, Selasa (27/1) malam sempat membuat geram Camat Jembrana Gusti Ngurah Sumber Wijaya. Pasalnya saat temuan orok itu, tak satu pun dokter Puskesmas Kelurahan Pendem berada di lokasi.

Ditemui Rabu (28/1), Sumber Wijaya mengaku sudah berusaha menghubungi dokter dari Puskesmas Kelurahan Pendem melalui telepon, namun tidak mendapat jawaban. Bahkan tidak ada seorang pun petugas dari Puskesmas yang datang ke lokasi kejadian. Padahal malam itu dilokasi sangat ramai.

Ia menilai petugas (dokter) Puskesmas Kelurahan Pendem kurang tanggap. “Seharusnya petugas Puskesmas itu selalu siap sewaktu-waktu, bukan malah matikan hanphone (HP). Kalau ada warga sakit bagaimana” keluhnya.

Lantaran tidak ada petugas medis yang datang dan tidak ada kantong mayat, orok yang hanya tersisa dari pusar kebawah ini akhirnya ditempatkan pada kardus bekas. Oleh petugas dari Reskrim Polres Jembrana orok tersebut kemudian dibawa ke RSUD Negara.

Disisi lain, dari hasil pemeriksaan dokter, orok tersebut dipastikan berjenis kelamin perempuan dengan panjang dalam kondisi tanpa kepala 42 centimeter dengan berat badan sekitar 3 kilogram. “Dari kondisinya kami perkirakan lahir normal, 9 bulan dalam kandungan” ujar dokter Eka, di RSUD Negara, dikonfirmasi Rabu (27/1). MT-MB