Calon tenaga kerja yang berjumlah 13 orang yang sehari hari sebagai pengangon bebek ini kini gigit jari.

Jembrana (Metrobali.com)-

Keinginan untuk merubah nasib menjadi tenaga kerja keluar negeri berakhir buntung. Calon tenaga kerja berjumlah 13 orang yang sehari hari sebagai pengangon bebek ini kini gigit jari.

Tujuh (7) orang diantaranya warga Banjar Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo ini meminta uang yang telah dibayarkan dikembalikan.

“Kami minta uang kami dikembalikan. Kami sudah capek dijanjikan terus. Apalagi ini sudah setahun” ujar I Made Ogita (30) mewakili enam rekannya saat berkumpul disalah satu rumah warga di Kecamatan Mendoyo, Selasa (14/5).

Ogita mengatakan jika dalam seminggu uang Rp.6.250.000 yang sudah dibayarkan tidak dikembalikan, ia akan melaporkan ke polisi.

“Uangnya kami bayarkan kepada Ajik K dari Lingkungan Awen, Kelurahan Lelateng tanggal 23 Mei 2018. Malah ada kwitansinya” ujar Ogita.

Menurutnya, mereka dijanjikan oleh Ajik K sebagai tenaga kerja bangunan di Afrika Selatan. “Kalau satu desa ada 13 orang. Kami bertujuh dari Banjar Tembles. Kalau se-Jembrana katanya ada 54 orang” jelasnya.

Ogita mengatakan mereka sempat dijanjikan berangkat pada Juni 2018, bahkan sempat mengadakan pertemuan dua kali dengan Ajik K, namun juga batal.

“Kami dijanjikan lagi bulan Juli 2018, tapi gagal. Terakhir dijanjikan habis Pemilu 19 April 2019. Tapi sampai sekarang kami tidak berangkat” ungkapnya.

Ogota mengatakan pihaknya sempat meminta supaya uangnya dikembalikan, namun dikatakan uangnya sudah disetorkan ke Afrika. Ketika ditanyakan bukti tranfer katanya tidak ada.

“Kami ini hanya pengangon bebek. Uangnya juga hasil minjam dari rentenir dengan bunga 5 persen. Tolong kembalikan uang kami Rp.5 juta saja perorang karena yang Rp 1.250.000 sudah untuk administrasi” jelas Ogita.

Sementara itu Ajik K (Ngusti Ngurah K) dihubungi melalui telpon mengatakan pihaknya bukan sebagai penyalur, namun sebatas membantu pengurusan tenaga kerja ke Daroe dan Sesil, Afrika Selatan.

“Mereka akan kami berangkatkan tanggal 28 Mei, kalau pengurusan tiket selesai tanggal 26 Mei” ujarnya.

Dari 13 orang yang lanjutnya, sebagian disampaikan ada yang mundur. “Bagi yang mundur uangnya juga akan kami kembalikan, tentunya ada pengurangan dari yang disetorkan” pungkasnya. (Komang Tole)