Denpasar (Metrobali.com)-

Berawal dari kegelisahannya melihat kelangkaan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis serta masih terbatasnya kualitas bahan-bahan yang digunakan, apalagi pernah viral di medsos disuatu tempat ada yang mengenakan jas hujan, maka dengan kemampuan dan membaca literatur bagaimana standar prosedur yang baik secara medis maka putra asli Bali, I Putu Satria Darma, SH. asal Desa Pejeng Gianyar ini memberanikan dirinya memproduksi APD baju pelindung untuk tenaga medis dan Face Shield (pelindung wajah) untuk sekaligus untuk mengatasi kelangkaan barang di pasaran.

“Kini, Astungkara kami dapat menggerakkan sektor usaha kecil dan menengah yaitu sekitar 100 penjahit diseputaran kota Denpasar bahkan sudah memasok kebutuhan APD untuk RS BALI MED, RSUD Tabanan, RS SANGLAH, PUSKESMAS MENGWI, PUSKESMAS KUTA 1, PUSKESMAS ABIANSEMAL, BIMC UBUD, SILOAM Canggu,” tutur pria yang akrab dipanggil Satria ini

Bahkan, pihaknya juga memproduksi pelindung wajah (Face Shield) dengan menamakan beberapa produknya dengan mengikuti epik Drama Ramayana seperti ‘HANOMAN’, BIMA dan KRISNA, “Ini untuk melambangkan kesaktian para ksatria dalam bertempur melawan Angkara murka yang dianalogikan sebagai virus covid-19,” terangnya.

Kualitas komponen bahan untuk Face Shield-nya terbilang cukup baik dan disukai oleh kalangan dokter dan tenaga medis lainnya, “Terbukti saat ini mereka masih terus memesan kembali (repeat order), sebab pengguna dapat mengatur besar kecilnya ukuran wajah sesuai tingkat kenyamanannya serta bisa mencantumkan nama pengenal diri sesuai pesanan,” tutur Satria yang juga Founder Naralia Coordinate Organizer (NCO) Production.

Kabar baiknya, kini tak hanya dokter dan tenaga medis yang menggunakannya namun sudah mulai banyak dikenakan oleh masyarakat umum. Hal ini terlihat dari banyaknya order permintaan pada akun Instagram @myrafactory dan Facebook Fanpage https://www.facebook.com/myrafactory

Namun, pihaknya mengingatkan bahwa usaha yang dikelolanya ini sangatlah mengutamakan sisi sosial kemanusiaan dan bukan sekedar mencari keuntungan semata, “Kami bahkan terbuka untuk mendiskusikan terkait budgeting dan anggaran terutama support untuk aksi sosial kemanusiaan dalam bentuk CSR,” pungkasnya.

Pewarta : Hidayat
Editor : Whraspati Radha