Siwaratri Sebagai Pendidikan Moral
Jembrana (Metrobali.com)-
Perayaan Siwaratri di Kabupaten Jembrana dipusatkan di Pura Jagatnatha Jembrana, Senin (19/1) malam. Selain diikuti sejumlah pejabat, juga nampak ribuan anak muda memadati pelataran pura untuk melakukan persembahyangan.
Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Jembrana I Komang Arsana dalam darma wacananya mengajak seluruh umat Hindu untuk menjadikan Hari Siwaratri sebagai pendidikan moral. “Kita sudah terlalu sering mendengar ceramah tentang Lubdaka, saat ini saya ingin mengajak semua umat untuk memahami makna yang terkandung dalam mitos Lubdaka sesungguhnya merupakan pendidikan moral“ ujarnya, Senin (19/1).
Menurutnya manusia lahir sudah dengan pilihan dalam menjalankan kebenaran dan kepatutan yang disebut dengan Dharma. Sehingga semua mahluk ciptaan-Nya wajib menghormati setiap ciptaan-Nya.
Dalam ajaran Hindu semua sudah termaktub. Hal ini terwujud dengan adanya Tumpek Kandang, untuk menghormati binatang dan Tumpek Bubuh untuk menghormati dharmanya tumbuhan.
Arsana menjelaskan dharma atau kebenaran dalam Siwaratri ada pada Smerti yang merupakan sumber sastra dari Lubdaka yang didalamnya ada kewajiban untuk bhakti kepada Hyang Siwa sebagai penuntun kebenaran.
Sementara itu, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan mengatakan Siwaratri merupakan momentum penyadaran diri, tidak sebagai ritualistik semata yang terkadang membuat umat terjebak pada serimonial, rutinitas dan kehilangan makna.
Namun, harus mampu menciptakan kesadaran diri dan mengubah perilaku menjadi lebih baik dan bermakna. Karena makna Siwaratri tidak cukup hanya diketahui dan dipahami, namun dijadikan petunjuk jalan dalam pendakian menuju puncak kesadaran spiritual.
Dalam perayaan Siwaratri tersebut umat Hindu melaksanakan persembahyangan sebanyak tiga tahapan yaitu tahap pertama pada Pk. 20.00 Wita, tahap kedua Pk. 24.00 Wita dan tahap ketiga Pk. 05.00 Wita.
Setiap tahap persembahyangan dilakukan Sembilan kali sembah kepada Hyang Siwa yang diyakini pada malam itu sedang melakukan yoga. Seluruh rangkaian upacara dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Kemenuh dari Griya Kusara Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana.MT-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.