Tabanan (Metrobali.com)-

Sejumlah bus umum dari Pulau Jawa kehabisan bahan bakar minyak di ruas Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk karena mesin terus menyala sejak terjadi kemacetan panjang akibat kecelakaan truk di tikungan Bajra, Kabupaten Tabanan, Bali, Sabtu dini hari.

Bus yang kehabisan solar, terpaksa meminta bantuan bus lainnya yang masih memiliki cadangan solar dalam jumlah cukup untuk beberapa jam ke depan.

Bus-bus yang kehabisan solar itu rata-rata bus malam dari Jawa tujuan Denpasar yang dilengkapi pengatur suhu ruangan (AC). Meskipun dalam kondisi berhenti, mesin bus tetap menyala untuk menghidupkan AC.

“Sebelum berangkat bus ini sudah diisi 100 liter solar. Tapi karena dari tadi malam mesin terus menyala, maka harus diisi solar lagi,” kata Markuwat, awak bus Malang Indah jurusan Malang-Denpasar itu.

Bus bernomor polisi N-7477-UA itu mendapat tambahan satu ember solar dari bus lainnya yang sama-sama berhenti di Jalan Raya Gilimanuk, tepatnya di depan kantor Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan.

Bus yang mengangkut 32 penumpang itu pertama kali terjebak macet di perbatasan Jembarana-Tabanan sekitar pukul 04.30 Wita atau sekitar 1,5 jam setelah terjadi kecelakaan truk di tikungan Bajra.

Hal yang sama juga dialami bus pariwisata yang mengangkut rombongan pelajar dari Jawa Tengah tujuan Bali dan bus-bus umum jarak pendek.

Berbeda dengan truk dan kendaraan pribadi lainnya yang mesinnya mati dalam kondisi berhenti. Bahkan pengemudi truk memilih beristirahat sambil tidur-tiduran di pinggir jalan untuk membunuh kejenuhan di tengah kemacetan.

Hingga berita ini ditulis kemacetan panjang di Denpasar-Gilimanuk masih terjadi sebagai dampak dari tergulingnya truk pengangkut besi dari Surabaya tujuan Denpasar di tikungan Bajra pada pukul 03.00 Wita.  INT-MB