Calon Gubernur Bali dari Koalisi Rakyat Bali (KRB) Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.

Denpasar (Metrobali.com)-

Upaya revitalisasi sungai seluruh Bali menjadi salah satu program yang dicanangkan Calon Gubernur Bali dari Koalisi Rakyat Bali (KRB) Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra. Bagi Rai Mantra revitalisasi sungai hanyalah merupakan instrumen dalam upaya mencapai pendidikan ekologis bagi masyarakat.  Revitalisasi sungai juga bisa menimbulkan nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar sebab sungai bisa dikemas menjadi tempat rekreasi, pusat kuliner dan ruang publik.
“Revitalisasi sungai harus bermuara pada pelestarian lingkungan dan pendidikan ekologis dari masyarakatnya. Kita harus memanfaatkan tempat yang sebelumnya kotor dan tidak berguna menjadi berguna. Dari yang tidak bernilai menjadi bernilai. Inilah sesungguhnya esensi dari pembangunan itu sendiri,” kata Rai Mantra kepada awak media di Denpasar, Kamis (15/3/2018).
Selama memimpin Kota Denpasar sebagai Walikota,  Rai Mantra dikenal aktif  merevitalisasi beberapa aliran sungai yang mengaliri Kota Denpasar. Beberapa contoh yakni Sungai Tukad Bindu, Sungai Tukad Badung. Saat ini kedua sungai tersebut sudah menjadi tempat rekreasi, sport, dan kuliner.
Menurut Rai Mantra, revitalisasi sungai sebagai upaya pendidikan ekologis itu berhubungan erat dengan manusian sebagai subyek pembangunan. Manusia sebagai subyek pembangunan harus menerima manfaatnya dari setiap pembangunan yang ada. Inilah sesungguhnya tujuan dari program revitalisasi sungai di Denpasar.
“Selama ini kita dijuluki sebagai orang yang kotor, sering membuang sampah ke sungai sehingga air sungai tercemar. Image ini harus diubah bahwa peradaban dan budaya kita bukanlah orang yang tidak bisa menjaga kebersihan, membuang sampah ke sungai,” ujarnya.
Revitalisasi sungai ini bisa dilakukan di seluruh Bali. Tentu saja harus diperhatikan kebutuhan, sumber daya dan potensi di kabupaten masing-masing. Namun bagi Rai Mantra upaya revitalisasi sungai ini memang tidak mudah karena memerlukan pemberdayaan yang besar, pembiyaan yang besar, dengan proses yang panjang dan melelahkan. Proses edukasi itu harus dilalui dengan susah payah.
“Bila masyarakatnya teredukasi dengan baik, peradaban terbangun dengan baik, memiliki kesadaran yang tinggi maka pemerintah akan lebih terbantu, kualitas hidup akan semakin baik, kesejahteraan akan meningkat, perekonomian bertumbuh,” ujarnya sambil menambahkan kondisi tersebut akan berhubungan indeks kebahagian manusia di Bali.
Pewarta : Widana Daud