Lisabon (Metrobali.com) –

Ratusan guru, Kamis (5/12), memprotes di luar gedung parlemen Portugal tes-kemampuan baru yang, kontroversial dan diberlakukan oleh Pemerintah Portugal.

Para pemrotes, semuanya berpakaian hitam, sambil memegang spanduk yang bertuliskan “Kamu telah gagal”, menyeru Menteri Pendidikan Nuno Crato meletakkan jabatan.

Potongan kertas A4 yang melambangkan diploma universitas dibakar dan satu van kecil belakangan mulai memainkan “Grandola Vila Morena”, lagu yang telah dimainkan dalam demonstrasi, yang berhasil, anti-penghematan.

“Penilaian kemampuan dan kemampuan” (PACC) adalah syarat baru untuk menjadi guru yang profesional.

Pada Senin (2/12), Federasi Pendidikan Nasional dan dua organisasi UGT mencapai kesepakatan dan tes tersebut sekarang harus diselenggarakan hanya oleh guru dengan pengalaman mengajar kurang dari lima tahun.

Salah seorang pemrotes –Manuel Micaelo (56)– telah menjadi guru selama lebih dari 35 tahun dan oleh karena itu dikecualikan dari ujian pada 18 Desembar. Tapi ia ikut dalam protes tersebut sebagai bentuk solidaritas.

“Tes ini tidak masuk akal. Ini tak memiliki arti mendidik, ini hanya keinginan untuk mencampakkan makin banyak guru jadi pengangguran,” kata Micaelo, sebagaimana dilaporkan Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat siang. “Kementerian Pendidikan cuma merusak sistem pendidikan.” Alberto Batista telah mengajar selama 21 tahun dan berakhir dengan kehilangan pekerjaan sejak September tahun ini dan sekarang memandang masa depan profesinya sangat suram.

“Tes ini sederhana dan tidak layak untuk membuktikan kualifikasi seseorang yang telah melewati jenjang pendidikan tinggi,” katanya.

Sejak penandatanganan kesepakatan talangan dengan nilai 78 miliar euro pada Mei 2011, Portugal telah melaksanakan kebijakan penghematan ketat yang telah dituding sebagai penyebab resesi yang mendalami di negeri itu dalam beberapa tahun belakangan dan juga telah memicu protes luas di seluruh negeri tersebut.

Rancangan anggaran ketat 2014 yang disahkan Parlemen Portugal pada 26 November untuk membuat negara yang mendapat talangan itu menghemat sebanyak 3,9 miliar euro melalui pengurangan pengeluaran dan kenaikan pajak telah makin meningkatkan kemarahan pemrotes di seluruh negeri tersebut dalam beberapa hari belakangan. (Ant/Xinhua-OANA)