Pasar Br.Suwung Batan Kendal, Sesetan Di-plaspas

 pemelaspasan-pasar-batan-kendal-86

Wali Kota Denpasar I.B.Rai Dharmawijaya Mantra menandatangani prasasti  pemlaspasan dan mecaru serta prasasti peresmian Koperasi Serba Usaha (KSU) Sedana Buana.

Denpasar (Metrobali.com)-

SETELAH selesai melakukan renovasi Pasar Br.Suwung Batan Kendal, Sesetan, Senin (2/1) diplaspas. Upacara melaspas dan mencaru panca sanak madurga tersebut dipuput Ida Pedanda Gede Putra Bajing dari Griya Tegal Jinga. Upacara ini juga dihadiri Wali Kota Denpasar I.B.Rai Dharmawijaya Mantra dan sekaligus menandatangani prasasti  pemlaspasan dan mecaru serta prasasti peresmian Koperasi Serba Usaha (KSU) Sedana Buana.

“Program revitalisasi pasar tradisional menjadi progam keberlanjutan Pemkot Denpasar yang sata ini terdapat kurang lebih 22 pasar tradisional telah direvitalisasi,” ujar Walikota Rai Mantra. Lebih lanjut dikatakan program revitalisasi pasar tradisional di Kota Denpasar telah dimulai sejak tahun 2010 dan hingga saat ini melalui program Pemkot Denpasar  bersama masyarakat yang juga disuport pemerintah pusat telah mampu membawa salah satu pasar tradisional di Kota Denpasar sebagai pasar terbaik di Asia yakni Pasar Sindhu Sanur. Tidak saja meningkatkan kebersihan pasar tradisional, namun juga meningkatakn ekonomi kreakyatan yang berada di pasar tradisional.

Klian Banjar Suwung Batan Kendal Nyoman Sarna didampingi Kepala Pasar  Batan Kendal I Made Warta yang ditemui disela-sela upacara melaspas mengatakan, pembangunan Pasar Batan Kendal ini telah dirintis sejak 1996 lalu melalui dana swadaya masyarakat. Kemudian dilakukan perluasan pada tahun 2009 setelah pihak banjar berhasil membeli lahan di sebelahnya.

Sarna menyebutkan, keberadaan pasar milik banjar ini sangat besar manfaatnya dirasakan kramanya. Karena dari hasil pasar tersebut, keperluan dana untuk upacara di Pura Dalem Batan Kendal, Pura Khayangan, Pura Prajapati. “Dengan dana ini, masyarakat lebih ringan dari segi pengeluaran biaya upacara maupun pembangunan yang mencapai miliaran rupiah,” katanya.

Bersamaan dengan revitalisasi pasar yang dananya bersumber dari APBD Kota Denpsar, pihaknya juga berhasil membangun Pura Melanting, membuat pagar pasar, serta Kantor Koperasi KSU Sedana Buana dengan dana sekitar Rp 800 juta. Dana tersebut dari swadaya masyarakat.

Made Warta menambahkan, dengan dibangunnya pasar banjar ini, kepadatan tidak terkonsentrasi di Pasar Sanglah, atau Pasar Badung saja. Selain itu, keberadaan pasar ini juga mewujudkan pengembangan dan pembangunan ekonomi kreatif di Kota Denpasar secara merata.

Jumlah pedagang yang tertampung di pasar ini seluruhnya mencapai 306 orang. Mereka terdiri dari pedagang kios 40, los 1 40 pedagang, los 2 sebanyak 49 pedagang dan senggol sebanyak 177 pedagang. “Jadi pasar ini hidup 24 jam penuh,” katanya.

Disebutkan, sejatinya masih ada yang belum tersentuh penataan, yakni lahan yang ada di belakang kios yang baru. Diharapkan, pemerintah dapat memberikan bantuan agar penataan atau revitalisasi Pasar Batan Kendal bisa tuntas secara keseluruhan. PUR-MB