faisal assegaf

Jakarta (Metrobali.com)-

Ketua Progres ’98 Faizal Assegaf menuding capres Joko Widodo dan istrinya Iriana memiliki uang sejumlah delapan juta dolar AS dalam 32 rekening di bank asing, yang tidak pernah disampaikan melalui laporan harta kekayaan ke KPU dan KPK.

“Hari ini demi merah putih, demi NKRI, kami membuka 32 rekening Jokowi dan istrinya yang ada di beberapa bank di luar negeri yang totalnya mencapai delapan juta dolar AS. Pertanyaan kami, kenapa itu tidak disampaikan ke KPU atau KPK,” kata Faizal dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (22/7).

Faizal tidak menyebut dari mana informasi rekening itu diperolehnya. Dia hanya menekankan bahwa apabila rekening itu hanya rekening bisnis biasa, maka mengapa tidak turut disampaikan saat melaporkan harta kekayaan ke KPU dan KPK.

Menurut dia, 32 rekening itu terdiri dari 20 rekening atas nama Jokowi dan 12 atas nama Iriana. Rekening tersebut tersebar di sejumlah bank di luar negeri, antara lain di Hongkong, Pilipina, Singapura, Mongolia, Jordania, dan Lebanon, serta lainnya.

Dia menduga ada penunggangan dari kekuatan asing terhadap Pilpres 2014 melalui temuan rekening itu. Menurut dia apabila kasus ini tidak ditanggapi KPK atau KPU, maka dapat diduga ada upaya demokrasi busuk untuk melahirkan pemimpin boneka.

“Mari tegakkan demokrasi, mari lawan politisi busuk. Kami mengajak masyarakat turun ke jalan secara damai untuk melawan dan menolak campur tangan asing, tolak kebohongan publik,” seru dia.

Dia mengatakan pihaknya meminta KPU untuk menunda rekapitulasi penghitungan suara Pilpres tingkat nasional selama beberapa saat, dan melakukan pertemuan dengan lembaga terkait, untuk mengevaluasi rekening itu. AN-MB