Jakarta (Metrobali.com)-

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap agar penyelenggaraan Pemilu 2014 memenuhi semua standar yang berlaku secara universal, dan penyelenggara dapat menjalankan kewajiban dengan penuh tanggung jawab.

“Tradisi demokrasi haruslah bersifat bebas dan adil dan apa yang sudah kita capai dalam tiga pemilu demokratis sebelumnya, perlu kita pertahankan dan bahkan kita tingkatkan,” kata Presiden Yudhoyono saat pidato Kenegaraan Dalam Rangka HUT Ke-68 Proklamasi Kemerdekaan RI di depan Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah di Jakarta, Jumat (16/8).

Presiden mengatakan semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan Pemilu 2014 dapat menjalankan tugas dan kewajibannya dengan penuh tanggungjawab.

Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), baik yang bertugas di tingkat nasional dan daerah, serta Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memikul tanggung jawab penuh bagi terselenggaranya pemilihan yang demokratis.

“Hendaknya ketiga lembaga tersebut dapat bekerjasama dan memenuhi segala tugasnya, sesuai kewenangan yang diatur dalam undang-undang berlaku,” kata Yudhoyono.

Presiden juga berharap agar sejumlah partai politik peserta pemilu menjadikan Pemilu 2014, sebagai kesempatan penting untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.

“Meningkatkan kualitas demokrasi di Tanah Air merupakan agenda agenda kita bersama,” ujar Kepala Negara.

Untuk itu partai politik hendaknya membangun hubungan yang lebih akuntabel dengan para konstituennya, mengingat demokrasi Indonesia adalah demokrasi perwakilan.

Setiap wakil rakyat, tambah Yudhoyono, hendaknya menjaga kepercayaan yang diberikan pemilihnya dan menjadikan amanah sebagai perjanjian luhur dengan rakyat yang diwakilinya.

Tahun 2014, bangsa Indonesia akan melaksanakan Pemilu Legislatif untuk memilih anggota DPR, DPR Provinsi, DPR Kabupaten atau Kota dan DPD RI. Setelah itu, juga akan menyelenggarakan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. AN-MB