Denpasar (Metrobali.com)-

Jajaran Kepolisian Daerah Bali akan menguji coba peralatan pemindai canggih (X-Ray) yang dihibahkan dari pemerintah provinsi kepada polda untuk keamanan Pulau Dewata.

“Peralatan X-Ray dan peralatan lainnya untuk menjaga keamanan Bali, Rabu (21/8) akan diuji coba pengoperasionalannya,” kata Kapolda Bali Irjen Pol Arif Wachyunadi saat rapat dengar pendapat dengan anggota Komisi I DPRD Bali di Renon, Kota Denpasar, Selasa (20/8).

Ia mengatakan peralatan pemindai tersebut akan diuji coba di Lapangan Sat Brimob Polda Bali di Tohpati Denpasar.

“Kami undang dan harapkan anggota DPRD Bali hadir pada acara uji coba peralatan keamanan tersebut. Sehingga semua anggota dewan mengetahui daya kerja peralatan pendukung untuk menjaga keamanan Pulau Dewata,” ujarnya.

Arif Wachyunadi lebih lanjut mengatakan dalam pengoperasian alat pemindai tersebut memerlukan biaya cukup banyak, karena itu pihaknya berharap kepada pemprov melalui anggota DPRD untuk dianggarkan dana operasional tersebut dalam APBD.

“Untuk pengoperasionalan alat itu memerlukan biaya banyak, di antaranya untuk pembelian bahan bakar jenis solar dan fasilitas pendukung lainnya,” katanya.

Ia mengakui saat ini alat X-Ray digunakan dalam waktu dan tempat-tempat tertentu. Dan pengoperasionalannya dengan sistem “mobile”.

“Saat ini kami operasionalkan alat tersebut dengan sistem ‘mobile’. Belum bisa memenuhi sesuai perencanaan dari pemprov untuk menempatkan permanen di dua pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Padangbai (Karangasem) dan Gilimanuk (Jembrana),” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya mengatakan sedianya dua alat pemindai tersebut ditempatkan di dua pelabuhan secara permanen.

“Namun karena terbentur biaya pengoperasionalan, maka untuk sementara menggunakan sistem ‘mobile’. Ke depannya kami harapkan Polda Bali menempatkan secara permanen sesuai dengan peruntukan sebelum membeli alat pemindai canggih itu,” ujarnya.

Arjaya berjanji akan mendukung usulan jajaran Polda Bali, termasuk juga penganggaran dana biaya operasional untuk mendukung operasi dua alat pemindai seharga Rp58 miliar itu.

“Untuk dalam APBD perubahan tahun 2013 belum sepenuhnya bisa menganggarkan permintaan polda. Tapi nanti kami bahas dulu dengan anggota dewan sehingga bisa dianggarkan pada APBD Induk 2014. Termasuk juga usulan untuk mencarikan lahan untuk rencana Kantor Polsek Denpasar Utara,” katanya. AN-MB