Foto: Ketua DPD Perempuan Indonesia Maju (PIM) Provinsi Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H., (nomor 3 dari kanan) didampingi sejumlah pengurus beraudiensi Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Giri Tribroto (tengah) Senin (18/1/2021).

Denpasar (Metrobali.com)-

DPD Perempuan Indonesia Maju (PIM) Provinsi Bali melanjutkan “roadshow audiensi” membangun “sinergi untuk energi.” Setelah sebelumnya melakukan audiensi dengan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali dan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) Wilayah VIII Bali, kali ini pengurus DPD PIM Bali beraudiensi dengan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Giri Tribroto, Senin (18/1/2021).

Audiensi dipimpin Ketua DPD Perempuan Indonesia Maju (PIM) Provinsi Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H., didampingi sejumlah pengurus diterima langsung Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Giri Triboto.

Dalam audiensi ini terungkap ada beberapa program kerja yang ditawarkan Perempuan Indonesia Maju (PIM) Bali kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia khususnya OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara untuk bisa disinergikan.

Pertama, pentingnya peran perempuan dalam pemahaman literasi keuangan. Kedua, peran perempuan dalam penyebarluasan inklusi keuangan di masyarakat. Ketiga, menurunkan tingkat ketimpangan gender dalam mengakses kredit perbankan.

“Kami harapkan tiga program PIM ini bisa disinergikan dengan OJK dan kami juga siapkan kajiannya bersinergi dengan Pusat Kajian Undiknas (PSU),” kata Tini Gorda didampingi Sekretaris 1 DPD PIM Bali Anna Stefani Wulan Permata Dewi NS., Ketua Bidang Pendidikan DPD PIM Bali Dra. Anak Agung Ayu Rai Wahyuni, M.Si.,dan Anggota Bidang Ekonomi, Gine Das Prena, S.E., Ak.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilaksanakan OJK pada 2019, inklusi keuangan (responden yang telah menggunakan produk atau layanan jasa keuangan formal berbagai industri keuangan) tercatat sebesar 76,19 persen.  Berdasarkan hasil survei yang sama adapun literasi keuangan (pemahaman masyarakat terhadap produk atau layanan jasa keuangan formal) sebesar 38,03 persen.

Hasil survei pada 2019 juga menunjukkan berdasarkan gender, tingkat inklusi keuangan dan tingkat literasi keuangan perempuan adalah masing-masing sebesar 75,15 persen dan 36,13 persen. Tingkat tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat inklusi keuangan dan tingkat literasi keuangan pria yaitu sebesar 77,24 persen dan 39,94 persen.

Kesetaraan gender dipilih sebagai salah satu strategi pembangunan nasional untuk mencapai pembangunan yang lebih adil dan merata bagi seluruh penduduk Indonesia baik laki-laki maupun perempuan.

Program pertama terkait pentingnya peran perempuan dalam pemahaman literasi keuangan, PIM Bali memandang sejauh ini literasi keuangan di kalangan perempuan masih perlu terus ditingkatkan.

Karenanya PIM Bali menekankan kemandirian kaum perempuan harus didukung oleh keahlian dalam mengelola keuangan. “Literasi keuangan perempuan sangat penting, jangan dianggap remeh,” kata Tini Gorda.

 

Setelah perempuan mendapatkan pemahaman literasi keuangan, selanjutnya progam sinergi dengan OJK ini diharapkan mendorong peran perempuan dalam penyebarluasan inklusi keuangan di masyarakat. Karenanya PIM Bali dan OJK siap bersinergi mendorong pemahaman dan awareness masyarakat terhadap inklusi keuangan di kalangan perempuan.

Ketiga, sinergi program PIM Bali bersama OJK diharapkan menurunkan tingkat ketimpangan gender dalam mengakses kredit perbankan. Sebab selama ini masih ditemukan pelaku UMKM perempuan masih mengalami kesulitan mengakses kredit perbankan.

“Kami ingin pelaku UMKM perempuan bisa naik kelas dan mengakses kredit di perbankan,” terang Tini Gorda yang juga Kepala Pusat Studi Undiknas, Ketua KPRK (Koperasi Perempuan Ramah Keluarga) Bali, Direktur Eksekutif GTS Institute dan juga Ketua DPD IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Provinsi Bali ini.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Giri Tribroto menyambut baik jalinan kerjasama dengan PIM Bali ini dan menyatakan siap mensinergikan berbagai program yang telah disampaikan dalam audiensi ini.

OJK menyambut baik tawaran-tawaran program bagaimana PIM Bali bisa terlibat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Bali. Sebab memang target OJK berkaitan erat dengan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Bali.

“Terima kasih PIM telah hadir di gedung ini yang jadi pusat bersinergi dengan pemangku kepentingan di Bali Nusra. Fokus sinergi kita dua itu, literasi dan inklusi keuangan,” kata Giri didampingi Deputi Direktur Pengawasan LJK, Armen. (wid)