Denpasar (Metrobali.com)-

Pencari kartu kuning di Kota Denpasar setiap hari meningkat lebih dari 100 persen seiring dengan dibukanya lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) oleh pemerintah daerah dan berbagai kementerian.

“Lonjakan pencari kartu kuning sudah terjadi sejak awal September 2013. Kalau tidak ada bukaan CPNS, rata-rata jumlah pencari kuning per hari kisaran 20-50 orang saja. Tetapi sejak awal September hingga saat ini rata-rata ada 100 orang yang mencari kartu kuning,” kata Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disosnaker) Kota Denpasar Made Erwin Suryadarma Sena, di Denpasar, Kamis (19/9).

Menurut dia, untuk hari ini saja, Kamis, jumlah pencari kartu kuning bahkan mencapai 120 orang yang mayoritas merupakan lulusan sarjana S-1 dan lulusan SMA.

“Untuk melayani pencari kartu kuning, kami sudah menyediakan loket khusus di Gedung Pelayanan Publik Sewaka Dharma, Denpasar. Yang jelas kami ingin memberikan pelayanan optimal bagi para pencari kartu kuning tersebut,” ujarnya.

Masyarakat, jelas dia, dalam mengurus kartu kuningnya sudah disediakan tempat yang nyaman saat mengantre menunggu giliran layaknya di bank.

Sebelumnya Pemerintah Kota Denpasar mengumumkan bahwa penerimaan CPNS 2013 mayoritas untuk mengisi formasi guru kelas yang akan ditempatkan pada berbagai sekolah dasar negeri di Ibu Kota Provinsi Bali itu.

“Dari 50 jatah formasi yang CPNS yang diberikan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) untuk perekrutan tahun ini, sebanyak 34 diantaranya untuk formasi guru kelas,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Denpasar Ida Bagus Rahoela di Denpasar, Jumat.

Formasi itu tertuang secara jelas pada surat Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) RI nomor R/III.F/MPAN-RB/08/2013 tentang persetujuan rincian formasi CPNS Daerah untuk pelamar umum tahun 2013.

“Kesemua formasi yang diterima untuk tahun ini hanya untuk tenaga pendidikan dengan rincian formasi guru SD sebanyak 34 orang, dan guru SMK negeri 16 orang yang terdiri dari guru teknologi informasi dan komunikasi (5 orang), guru akuntansi (2), guru administrasi perkantoran (1), guru tata boga (5), guru kecantikan (1) dan guru seni tari sebanyak dua orang,” ujarnya. AN-MB