Singaraja (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika berencana membangun tiga pusat pendidikan di Buleleng Tahun 2015, yakni SMK Teknologi, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Perikanan dan Kelautan di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja. Semua itu disamping bertujuan untuk menguatkan Sumber daya Manusia dalam memotong siklus kemiskinan di Bali juga bermaksud mengembalikan citra Buleleng sebagai Kota Pendidikan. Hal itu disampaikan Made Mangku Pastika saat meninjau SMA Bali Mandara di Kubutambahan Kabupaten Buleleng beberapa hari yang lalu.

Guna mendukung dan merealisasikan kebijakan tersebut pihaknya telah melakukan komunikasi dengan para pejabat Tinggi di Kementerian Pendidikan. “ cita – cita dan perjuangan kita bersama untuk mendirikan Fakultas Kedokteran di Undiksha Singaraja sebenarnya telah dilakukan sejak 2009/2010. Bersama-sama dengan Akademisi kita akan wujudkan hal tersebut ditahun 2015 “, ujarnya.

Gubernur membenarkan ada sedikit permasalahan yakni adanya moratorium pendirian Fakultas Kedokteran oleh Kemendiknas namun dengan  pembuktikan bahwa Pemprov sudah siap dengan mutu  yang dipersyaratkan, Gubernur yakin Kemendiknas akan mempertimbangkan.

Mengenai pembentukan Akademi atau Fakultas Perikanan dan Kelautan, Gubernur telah berbicara dengan Rektor Undiksha,  terlebih di Undiksha telah ada program studi Budidaya Kelautan sehingga itu bisa nyambung, tinggal meningkatkan statusnya menjadi Fakultas. Untuk pembangunan boarding school lainnya Gubernur Pastika kembali akan mengupayakan didirikannya SMK Teknologi di Kubutambahan dan polanya kira-kira sama seperti SMA Bali Mandara.

“ Lagipula lahan yang tersedia di sini masih luas yaitu sekitar 10 Hektar sehingga sangat memungkinkan untuk segera mewujudkan hal itu “,imbuhnya.

Terkait dengan akan dibangunnya 3 pusat pendidikan tersebut kita yakin bahwa perkembangan SDM di Bali akan lebih meningkat. Dan, siswa yang akan dididik di lembaga pendidikan itu tetap diprioritaskan bagi rakyat miskin berprestasi. Sehingga dengan demikian melalui peningkatan pendidikan dan beberapa program pro rakyat lainnya  masyarakat miskin di Bali semakin berkurang,” katanya.

Disinggung mengenai keluarnya Sampoerna Foundation Gubernur Pastika menegaskan bahwa Siswa Bali Mandara sekarang hampir seluruhnya dibiayai oleh pemerintah Provinsi Bali dan pihaknya  akan terus berusaha untuk mencari sponsor lain yang bertujuan untuk memperkaya karakter anak-anak tersebut. Menjawab pertanyaan salah satu awak media mengenai penerimaan siswa baru yang disinyalir ada praktek surat sakti, Gubernur kembali menegaskan untuk SMA Bali Mandara tidak ada seperti itu. DP-MB