Keterangan foto: Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa saat pers conference kompetisi bertajuk ‘Denpasar Gaming League 2021’, Jumat (23/4)/MB

Denpasar (Metrobali.com) –

Perkembangan E-sports di Pulau Dewata, khususnya di Denpasar, mendorong Pengkot E-sports Indonesia (ESI) Denpasar menggelar kompetisi bergengsi di tahun ini. Hal tersebut mendapat dukungan dan apresiasi yang tinggi Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa saat pers conference kompetisi bertajuk ‘Denpasar Gaming League 2021’, Jumat (23/4).

Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan dengan diadakannya kegiatan ini dapat menciptakan bibit-bibit unggul atlet e-sport dan juga menjadi wadah untuk seleksi atlet yang akan berlaga tidak hanya di nasional bahkan hingga international.

“Ada potensi yang besar dari e-sport ini, bagimana potensi besar ini kita rangkul dan kembangkan di Kota Denpasar, apalagi di masa pandemi bisa tetap dilaksanakan karena bisa dilaksanakan secara online,” ujar Arya Wibawa.

Lebih lanjut Arya Wibawa mengatakan dengan adanya kegiatan tersebut pihaknya mengaku akan mensupport dan mendukung penuh kegiatan ini. Apalagi kegiatan ini memiliki peminat yang tinggi dan tentunya memiliki nilai ekonomis.

“Kedepan jika kegiatan ini mendapat respon  yang tinggi, bukan tidak mungkin akan menjadi agenda rutin dan akan diadakan setiap tahun dengan memperebutkan piala Walikota dalam bentuk  Walikota Cup,” tambahnya.

Ketua Umum Pengkot ESI Denpasar, I Nyoman Adikarya Nugraha, mengatakan kompetisi yang diberi titel  ‘Denpasar Gaming League 2021’ ini mempertandingkan empat cabang atau kategori yang tergabung ke dalam E-sports yakni PUBG (Player Unknown’s Battlegrounds), Mobile Legend, PES (Pro Evolution Soccer), dan FIFA.

“Kami ingin membuat liga semi profesional dengan mengutamakan kualitas peserta. Makanya diseleksi lebih dulu melalui babak kualifikasi,” kata Adikarya Nugraha.

Untuk PUBG sudah terdata 44 tim yang mendaftar. Dari jumlah ini akan disaring menjadi 16 tim terbaik. Kemudian untuk cabang Mobile  Legend ada 35 tim, dan hanya dicari 8 tim saja. Kemudian untuk cabang PES yang mendaftar sudah 70 tim dan hanya diakomodir 16 tim terbaik yang dibagi dalam dua grup.

Sementara untuk cabang FIFA ada 35 tim. Namun hasil kualifikasi yang berhak lolos ikut liga hanya 8 tim terbaik. “Kami hanya  mencari yang terbaik. Hal ini mengadopsi sistem sepakbola di mana nantinya ada branding, profil team, outcome, harapannya dapat berjalan baik sehingga bisa dilirik sponsor,” ujarnya

Pelaksanaan PES dan FIFA digelar di Bron Cafe Renon mulai 22 Mei sampai 27 Juni mendatang. Namun saat babak final dilangsungkan di Dharma Negara Alaya (DNA) Denpasar.

Sedangkan PUBG digelar full online rentang 25 April – 16 Mei, Mobil Legend 15 Mei – 27 Juni. Namun pada babak semifinal dan final akan diselenggarakan secara offline di Dharma Negara Alaya pada 27 Juni mendatang.  “Kami ingin mengajak teman-teman memanajemeni tim secara profesional. Daripada bongkar pasang tim, lebih baik mempertahankan tim yang sudah ada dan bertanding dalam liga resmi sehingga bisa mengembangkan skill dan kualitas,” beber Adikarya Nugraha.

Dalam sorotannya, selama ini sering terjadi bongkar pasang tim di setiap kejuaraan. “Setiap turnamen itu, biasanya pasangannya berbeda dan nama timnya juga berbeda. Kami tidak ingin seperti itu,” tandas Adikarya Nugraha. RED-MB