Pemkab Tabanan Raih Penghargaan Transmigrasi
Tabanan (Metrobali.com)-
Tabanan kembali meraih penghargaan di tingkat nasional. Kali ini kabupaten yang terkenal dengan predikat lumbung pangannya Bali tersebut berhasil menerima anugerah berupa penghargaan “Transmigration Awards” kategori Makarti Nayotama dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Republik Indonesia
Penghargaan ini diberikan kepada Pemkab Tabanan atas kinerja yang sangat baik dalam memberikan peluang kepada masyarakat Tabanan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Penghargaan tersebut diserahkan Menakertrans Drs. H. Muhaimin Iskandar, M.Si kepada Sekretaris Kabupaten Tabanan Nyoman Wirna Ariwangsa yang didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tabanan Tjokorda Alit Juli dan Kabag Humas dan Protokol Setda Tabanan Putu Dian Setiawan, Selasa (3/12) di Ballroom Birawa Hotel Bidakara, Jakarta.
Penghargaan lanjut diserahkan kepada Bupati Tabanan Ni Putu Eka wiryastuti di rumah jabatan Bupati setempat, Rabu ( 4/12).
Transmigration Award sendiri merupakan penghargaan yang diberikan oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi kepada pemerintah daerah kabupaten dan provinsi, pemerhati, insan pers, dan tokoh masyarakat atas kepeduliannya terhadap program transmigrasi. Dimana di tahun 2013 ini merupakan penghargaan yang ketiga kalinya diberikan kepada kabupaten maupun insan yang peduli terhadap program tersebut.
Tahun ini Tabanan berhasil meraih peringkat ketiga nasional dan menjadi kabupaten satu-satunya di Bali yang berhasil meraih penghargaan transmigrasi Makarti Nayotama sebagai kabupaten asal transmigrasi setelah Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ngawi.
Penilaian yang dilaksanakan sejak Bulan Oktober lalu lebih menitikberatkan pada administrasi dan dokumentasi dua tahun terakhir, yakni tahun 2011 dan 2012.
Ketua Panitia yang juga Dirjen P2MKT Ir. Kosari Iliyas Wardani mengatakan, pelaksanaan lomba yang ketiga kalinya ini bertujuan untuk memotivasi semangat daerah asal dan daerah penerima serta insan pers dalam meningkatkan semangat transmigrasi. “Dengan diberikannya penghargaan ini, saya berharap dapat memotivasi semua insan untuk ikut menyukseskan program transmigrasi yang dimiliki oleh kementrian,” ungkapnya.
Kosari juga menambahkan, pembangunan transmigrasi bersifat sangat komplek dan melibatkan banyak dimensi dan sangat berguna bagi persatuan Indonesia.
Sementara Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi H. Muhaemin Iskandar memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap daerah atas kinerja dan dedikasinya. Dirinyapun berharap kepada daerah-daerah yang mendapat penghargaan untuk ikut berperan aktif dan benar-benar mempersiapkan warganya sebelum dan selama proses pelaksanaan transmigrasi hingga pemberangkatan. “Saya ucapkan selamat kepada para pemenang. Saya berharap semua daerah untuk bahu membahu mensinergikan program, sehingga program transmigrasi di seluruh Indonesia dapat berjalan dengan baik,” harapnya.
Menjadi tiga terbaik di Indonesia, membuat Bupati Tabanan bangga. Pasalnya, pengiriman warga Tabanan untuk menjadi transmigran ke beberapa daerah di Indonesia merupakan komitmen dan bentuk keseriusan pemerintah untuk memberikan kesempatan dan penghidupan yang layak bagi warganya. “Kerja keras kita akhirnya berbuah manis. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah ikut menyukseskan program transmigrasi, karena tujuan akhir dari program ini adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Bupati perempuan pertama di Bali tersebut.
Dirinyapun berkomitmen program tahunan yang dimiliki Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tabanan ini akan terus dilanjutkan. Mengingat banyaknya kontribusi nyata yang dapat dirasakan oleh masyarakat Tabanan untuk dapat merubah kehidupan kearah yang lebih baik. “Saya berpesan kepada warga Tabanan yang ada diperantauan dalam menjalankan hidup di tempat yang baru untuk selalu berusaha dan bekerja keras. Karena dengan modal tersebutlah kita bisa mempertanggungjawabkan apa yang telah dipercayakan pemerintah kepada kita,”katanya. EB-MB
4 Komentar
Lama-lama penduduk asli Tabanan habis karena dikirim ke luar daerah dan yang datang dari luar semakin banyak, liat aja Bedugul salah satu contoh
Program ini gak pas buat Tabanan. Kota kecil jumlah penduduk vs peluang usaha masih ada. Justru pendatang itu yang diatur alokasinya sehingga lapangan usaha bisa digarap juga oleh penduduk setempat. Transmigrasi itu hal kecil buat nak Bali, setelah sukses nantinya penduduk setempat paling cemburu dan buntutnya nak Bali kena imbas lagi. Biarlah transmigrasi dilakukan oleh wilayah lain yang membutuhkan. Majukan saja potensi lokal Bu Bupati, jeg tawah2 gen gaene.
Setuju dengan Nang Kiyul, …justru pemerintah lebih bijak kalau membuat program pengentasan kemiskinan dengan pelatihan2 usaha kecil mulai dari rumah sendiri, nani kalau sudah besar baru dikembangkan ke daerah lain,,…jangan dikeluarkan mereka, nanti kalau masalah di daerah transmigrasi, pulangnya susah….
Kita mengeluarkan penduduk Bali …disisi lain kita menerima pendatang dengan sangat mudahnya…lama2 orang bali akan punah di Pulau Bali
betul nang jaje donat.
banyak teman bali sukses di lampung ,sumbawa,lombok, tapi setelah itu harta bendanya banyak di jarah….dgn alasan di buat2
saran saya kalo sudah berhasil di rantauan agar ber investasi di daerah sendiri…lebih aman…