Pembuat Game Bali Kembali Ikuti Global Game
Denpasar (Metrobali.com)-
Ajang kolaborasi pembuatan game serentak diseluruh dunia, Global Game Jam (GGJ) kembali digelar. Setelah sukses tahun lalu, kali ini kembali diikuti komunitas game developer di beberapa kota di Indonesia termasuk di Bali.
GGJ di Bali kembali dilaksanakan di Kampus STMIK Primakara, Jl. Tukad Badung 135 Renon Denpasar, ajang kolaborasi pembuatan game secara nonstop 48 jam ini telah dimulai sejak 23 Januari 2014 dan akan berakhir minggu, 25 Januari 2014.
Ketua Panitia GGJ Bali 2015 Gusti Putu Aditya, yang akrab disapa Kudit dari Komunitas Game Dev Bali menyampaikan bahwa Global Game Jam kali ini terjadi peningkatan jumlah peserta.
“Tahun lalu GGJ Bali hanya empat kelompok, tahun ini memang kami batasi untuk 6 kelompok, dimana masing-masing terdiri dari 4 hingga 6 orang,”jelas Gusti Putu Aditya.
Lebih lanjut Gusti Putu Aditya juga menjelaskan jika tiap kelompok sudah dibagi dengan komposisi tiap kelompok ada programmer, artist dan game designer serta mereka bebas mengembangkan game di platform apapun.
“Peserta bebas mengembangkan game di platform apapun namun harus mengacu pada tema yang ditetapkan oleh GGJ pusat, setelah itu develop bersama-sama untuk menghasilkan karya game yang paling menarik,” jelas Gusti Putu Aditya.
Ketua Komunitas Game Dev Bali, Kadek Sudiartha menyampaikan bahwa kegiatan ini sesuai dengan tujuan terbentuknya komunitas pembuat game yaitu mewadahi dan menginkubasi para penggiat industri pengembangan game di Bali.
“Kegiatan ini sangat bagus untuk menggairahkan industri kreatif khususnya industri pengembangan game di Bali,”ujar Sudiartha.
Hari pertama GGJ Bali, Jumat (23/1) diisi dengan Sharing Session yang menghadirkan 3 pembicara yang merupakan praktisi game di Bali yaitu Leonard Papilaya (Jeemba Game Studio), Erick Sanjaya (Gelli Studio) dan Putu Sudiarta (Bamboomedia) mereka mengupas game dari aspek ide, teknologi dan bisnis.
Sementara itu, Ketua STMIK Primakara I Putu Agus Swastika, M.Kom dalam sambutan pembukaan GGJ bali 2015, Jumat (23/1) menyambut baik kegiatan ini, apalagi kegiatan ini membutuhkan kreatifitas yang cukup tinggi sesuai dengan salah satu pilar dari STMIK Primakara, yaitu Creative. “Kegiatan ini mengandung inovasi, eksperimen dan kolaborasi, sangat sesuai dengan kebutuhan industri kreatif saat ini,”ujar Agus Swastika.
Semua game, asset dan resource yang dihasilkan dari event GGJ 2015 Bali ini akan di release public sesuai peraturan panitia GGJ 2015.
Dari informasi situs resmi Global Game Jam, untuk site Indonesia terdapat 9 kota yang mengikuti GGJ 2015 ini. Kota-kota tersebut adalah Jakarta, Depok, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Malang, Bandung, Surabaya dan Denpasar, Bali. KS-MB