Denpasar (Metrobali.com)-

Pedagang sarana ritual keagaamaan umat Hindu atau “canang” di Pasar Kumbasari, Kota Denpasar, tertarik dengan usaha merangkai janur menjadi selongsong ketupat karena dianggap memiliki prospek bisnis yang bagus menjelang Lebaran.

“Saya melihat peluang merangkai ketupat karena menjanjikan keuntungan yang cukup besar,” kata Komang Ari yang sehari-hari menjual canang saat ditemui di Pasar Kumbasari, Rabu (7/8).

Menurut dia, selongsong ketupat sangat menguntungkan menjelang Lebaran sehingga dapat menambah penghasilan. Apalagi keuntungan menjual selongsong ketupat bisa dua kali lipat. “Saya mendapat untung dua kali lipat, dibandingkan menjual sarana persembahyangan,” katanya.

Menjual selongsong ketupat dapat mengurangi beban ekonominya saat harga semua kebutuhan pokok meroket.

Keuntungan yang didapat dengan menjual selongsong ketupat lebih besar dibandingkan menjual canang. “Biasanya saya mendapat untung sedikit kalau menjual canang,” ujarnya.

Ia menuturkan, biasanya mendapat keuntungan Rp40.000 dari hasil menjual canang, namun kini dapat Rp100.000 dari hasil menjual selongsong ketupat yang harganya Rp7.000 per sepuluh buah berukuran besar dan Rp6.000 berukuran sedang.

Hal yang sama dirasakan Ni Luh Sri yang juga menjual canang. Dia mengaku mendapatkan keuntungan bersih Rp90.000. “Setiap menjelang Lebaran saya menjual selongsong ketupat selain menjual canang,” katanya.

Fatimah warga Denpasar lebih memilih selongsong ketupat dalam bentuk jadi daripada merangkai sendiri yang membutuhkan waktu dan keterampilan khusus. “Harganya pun relatif terjangkau,” katanya menambahkan. AN-MB