Denpasar (Metrobali.com)-

Pengamat politik Dr Anak Agung Oka Wisnumurti menilai layanan mudik gratis yang marak difasilitasi para calon anggota legislatif maupun partai politik menjadi “pasar” potensial untuk menarik simpati masyarakat jelang Pemilu 2014.

“Mudik menjadi salah satu pasar politik potensial yang dimanfaatkan para caleg dan partai mengikat masyarakat untuk menancapkan kepentingan politiknya,” katanya yang juga mantan Ketua KPU Bali itu di Denpasar, Selasa (6/8).

Apalagi, ujar dia, fasilitas mudik gratis hanya dilakukan setiap lima tahun sekali, maka nuansa politiknya akan menjadi sangat kental.

“Berbeda halnya kalau layanan mudik gratis itu dilaksanakan secara berlanjut setiap tahun tanpa memandang saat itu ada pemilu atau tidak,” ujarnya.

Akademisi dari Fisip Universitas Warmadewa itu tidak memungkiri kalau layanan mudik gratis tersebut sesungguhnya bagus juga dari sisi kemanusiaan.

“Dengan demikian masyarakat yang ingin pulang ke kampung halamannya dapat lebih aman, nyaman, dan secara ekonomis tidak perlu mengeluarkan uang untuk urusan transportasi mudik,” katanya.

Ia menambahkan bagi masyarakat sebaiknya memandang fasilitas layanan mudik dari para caleg lebih kepada sisi kemanusiaan dibandingkan sisi politiknya supaya nantinya tidak berpengaruh pada pilihan politik ketika pemilu.

“Belum tentu yang memfasilitasi mudik itu kadernya berkualitas dan bisa memperjuangkan nasib para konstituen yang mendukungnya,” ujarnya.

Di sisi lain, Wisnumurti berharap para caleg maupun pimpinan parpol tidak lantas marah-marah ketika pemudik yang telah dibiayai tak memilih mereka saat pemilu.

“Diperlukan kedewasaan politik untuk memilah mana sisi kemanusiaan dan sisi politik, meskipun tak bisa dipungkiri berbagai hal yang dilakukan politisi tidak bisa dilepaskan dari kepentingan politik,” katanya. AN-MB