Keterangan foto: Salah satu obyek wisata di Kabupaten Jembrana/MB

Jembrana, (Metrobali.com) –

Sejumlah obyek wisata bahkan yang menjadi unggulan di Kabupaten Jembrana seperti Teluk Gilimanuk, Medewi, Perancak, Delobrawah, Pantai Yel Leh dan Kebun Raya Jagatnatha selama masa pandemi Covid-19 ditutup. Untuk membukanya kembali, Pemkab Jembrana masih menunggu keputusan dari Gubernur Bali.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) Jembrana, I Nengah Alit mengatakan.kegiatan pariwisata maupun obyek wisata sesuai dengan instruksi Gubernur Bali sampai saat ini belum dibuka sepenuhnya. Kendati demikian pihaknya saat ini juga tengah mempersiapkan berbagai persiapan sebagai prosedur pelaksanaan pariwisata memasuki new normal.

“Persiapannya sudah kami mulai. Termasuk terkait prosedur protokol kesehatan, baik untuk di tempat wisata maupun akomodasi. Tapi kami (Dinas) tetap menunggu keputusan Pemprov Bali” ujar Alit.

Sebelum dibuka penuh, pihaknya juga akan mensosialisaikan terlebih dahulu. Karena nantinya juga akan ada pendampingan dan rambu-rambu yang harus dipatuhi pelaku wisata.

“Jadi sebelum memasuki new normal, kami juga akan membuat tim untuk memverifikasi apakah sudah sesuai dengan protokol kesehatan yang akan ditentukan atau tidak” terangnya.

Sementara itu Kabid Pariwisata Jembrana, Kadek Mirah Ananta Sukma Dewi menambahkan selain simulasi yang sudah dilakukan, dalam waktu dekat juga akan diadakan kegiatan persiapan menuju new normal yakni bersih-bersih disemua obyek wisata di Jembana, kendati sebenarnya sudah rutin dilakukan.

Kegiatan pembersihan obyek wisata lanjutnya, rencananya akan dilakukan tanggal 3 Juli yang dipusatkan di obyek wisata Candikusuma di Kecamatan Melaya. Dalam kegiatan itu juga nantinya akan dilakukan perbaikan sarana dan prasarana pendukung pariwisata, jika ada yang rusak.

“Dalam kegiatan itu kita juga libatkan pokdarwis karena sekaligus mempromosikan sambil menunggu launching yang rencananya akan dilakukan tanggal 9 Juli” jelas Mirah, Selasa (30/6).

Menurutnya kegiatan persiapan tersebut sangat ditunggu-tunggu oleh para pelaku wisata di Jembrana. Bahkan beberapa diantaranya sudah menyatakan kesiapannya dalam menyambut pariwisata dengan tatanan kehidupan era baru sesuai protokol kesehatan.

Pihaknya juga akan menerbitkan sertifikat protokol kesehatan bagi pelaku pariwisata yang benar-benar siap. Syarat untuk mendapatkan sertifikat protokol kesehatan yakni menyediakan semua sarana pendukung protokol kesehatan salah satunya seperti tempat mencuci tangan dan menjaga jarak dan melakukan penyemprotan serta melakukan rapid test bagi karyawannya.

“Instrumennya masih digodok. Sekarang tahap sosialisasi dan promosi dulu. Sehingga ketika ada keputusan sudah siap” pungkasnya. (Komang Tole)

Editor: Hana Sutiawati